Kecamatan Gamping menjadi penyaji terbaik I pada gelaran Festival Kethoprak Antar Kecamatan 2019 se Kabupaten Sleman yang diselenggarakan 12-20 Juli di Lapangan Baratan, Candibinangun, Pakem. Pementasan kethoprak dengan lakon Mawar Ing Watu Candi yang dibawakan grup kethoprak Kecamatan Gamping tersebut mendapat nilai tertinggi dari dewan juri sebesar 257 dan mampu menyisihkan 16 kontingen kethoprak kecamatan lainnya.

Selain menjadi penyaji terbaik, dalam festival ini kontingen Kecamatan Gamping juga menyabet tiga penghargaan lainnya dalam kategori perorangan. Penghargaan tersebut yaitu sutradara terbaik, penata iringan terbaik dan pemeran putra terbaik (pemeran Bandung).

Camat Gamping, Arif Marwoto mengaku sangat bersyukur dan bangga dengan raihan prestasi kontingen kethoprak dari kecamatan yang dipimpinnya. Menurutnya kontingen kethoprak Kecamatan Gamping yang ikut dalam  festival tersebut merupakan warga dari lima desa di Kecamatan Gamping.

“Saya sangat mengapresiasi pada kesenian kethoprak ini karena ternyata banyak sekali bibit-bibit seniman di Kecamatan Gamping. Regenerasi pun bisa berjalan dengan baik dan mudah karena kelompok kethoprak yang ada benar-benar menjadi milik warga Kecamatan Gamping,” tutur Arif.

Penghargaan lainnya dalam even ini penyaji terbaik II diraih kontingen Kecamatan Berbah dengan lakon ‘Ki Ageng Mangir’ (250), penyaji terbaik III kontingen Kecamatan Sleman ‘Singasari Panglong’ (239), harapan I kontingen Kecamatan Cangkringan ‘Pedut ing Singasari’ (235), harapan II kontingen Kecamatan Mlati ‘Sukerta Tapak Liman’ (230) dan harapan III Kecamatan Tempel ‘Tombak Kyai Pleret’ (225). Untuk pembinaan terbaik diraih oleh Kecamatan Depok dengan lakon ‘Rara Mangli’.

Untuk kategori perorangan lainnya, penghargaan penata busana terbaik diraih kontingen Kecamatan Cangkringan, penata artistik terbaik kontingen Kecamatan Sleman, pemeran putri terbaik adalah pemeran Pembayun dalam lakon ‘Ki Ageng Mangir’ dari kontingen Kecamatan Berbah, pemeran pembantu putra terbaik adalah pemeran Lurah Slarong dalam lakon ‘Ki Ageng Mangir’ dari kontingen Kecamatan Berbah, pemeran pembantu putri terbaik adalah pemeran Sunthi dalam lakon ‘Sukerta Tapak Liman’ dari kontingen Kecamatan Mlati.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Aji Wulantara menjelaskan bahwa maksud dan tujuan diselenggarakannya festival tersebut adalah untuk menggali dan menjaring potensi seniman yang ada ditingkat masyarakat. Even ini juga sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah Kabupaten Sleman terhadap kelestarian kehidupan seni, dan dapat menggugah kembali semangat kebersamaan dalam rangka beraktifitas dan berkreasi dalam bingkai kompetisi di kalangan seniman.

Sementara itu Wakil Bupati Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes yang hadir dan menutup festival tersebut, Sabtu (20/7/19), menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya even budaya tingkat kabupaten yang cukup besar dengan melibatkan seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. Selain sebagai ajang memunculkan generasi penerus seniman seniwati kethoprak, festival semacam ini juga menjadi ajang hiburan bagi masyarakat.

Ia menilai antusiasme dan respon masyarakat Sleman selama kegiatan festival tersebut berlangsung sangat tinggi. Hal tersebut terpantau dari banyaknya penonton yang menyaksikan acara tersebut dari awal hingga akhir pelaksanaan.

“Event ini juga menumbuhkan kegiatan ekonomi masyarakat dengan munculnya banyak pedagang disekitar acara. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan seni budaya selain untuk nguri-uri potensi kebudayaan juga sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat,” jelasnya.