Ketersediaan Gas LPG ukuran 3 kg di Kabupaten Sleman menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2019 dinilai aman. Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Emy Retnosasi berdasarkan hasil pemantauan gas LPG 3 kg selama dua hari yaitu pada hari Senin (27/5) di Wilayah Kecamatan Prambanan, dan pada hari Selasa (28/5) di Wilayah Pakem dan Cangkringan. Pemantauan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman meliputi agen-agen yang tersebar di wilayah Sleman Timur. Seluruh agen yang dikunjungi dipilih secara acak guna mengambil sampel dari masing-masing wilayah.

“Dalam pantauan yang telah dilakukan dalam dua hari, kami ingin mengetahui apakah agen dan pangkalan menjual dengan harga yang telah ditentukan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Nasional yaitu Rp.15.500,-“ jelas Emy Retnosasi. Selain terkait harga, dirinya juga menjelaskan bahwa dalam pemantauan tersebut, pihaknya ingin memastikan  penjualan gas LPG 3 kg yang merupakan gas bersubsidi ini tepat sasaran dan merata untuk masyarakat. Hal tersebut dalam rangka antisipasi kelangkaan gas LPG di Kabupaten Sleman.

Lebih lanjut, Emy Retnosasi menuturkan bahwa tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengusulkan penambahan fakulatif gas LPG 3 kg untuk wilayah Kabupaten Sleman, Sehingga seluruh agen di Kabupaten Sleman mendapatkan tambahan fakultatif 5% sampai dengan 7% dari kuota. “Kami terus berkoordinasi dengan Pertamina terkait penambahan fakultatif dan menurut informasi tidak hanya gas lpg 3 kg yang mendapatkan tambahan, tetapi juga Baham Bakar Minyak (BBM) ada penambahan 10%,” tuturnya.

Maka dari itu, terkait ketersediaan gas LPG 3 kg di wilayah Kabupaten Sleman setelah dilakukan pemantauan harga dan stok di Kabupaten Sleman dinilai aman dan relatif stabil. Emy juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir terkait kesediaan gas LPG 3 kg sampai dengan Hari Raya Idul Fitri 2019.