Jemparingan, Lomba Panahan Tradisional Khas Sleman
Dalam rangka memperingati hari jadi Sleman ke 103, Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan Lomba Panahan Tradisional (Jemparingan) bertempat di Lapangan Pemda Sleman pada hari Minggu (5/5). Pembukaan lomba jemparingan tersebut diawali dengan pelepasan burung merpati oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dan yang diikuti oleh masing-masing perwakilan tim panahan.
Bandi Utama selaku Ketua penyelenggara Lomba Jemparingan mengatakan bahwa tercatat 281 peserta dari 46 klub panah dari berbagai wilayah di Pulau Jawa mengikuti lomba tersebut. Dalam perlombaan tersebut, para peserta mempunyai kesempatan lima sesi memanah dengan jarak objek panah 30 meter. Dimana setiap sesinya peserta berhak melepaskan empat kali anak panah.
Berbeda dengan panahan biasanya, jemparingan mewajibkan pesertanya menggunakan busana tradisional Jawa. Dalam melepaskan busur panah, para peserta menggunakan panah tradisional atau gandhewa dengan posisi duduk bersila dan sasarannya berwujud bandhulan. Sementara itu Kepala Dispora Kabupaten Sleman Agung Armawanta mengatakan dimaksudkan untuk mempromosikan kepada warga Sleman bahwa Hari Jadi Kabupaten Sleman adalah milik semua warga Sleman.
Lanjutnya, kegiatan tersebut juga merupakan salah satu wujud untuk mensosialisasikan dan melestarikan olahraga jemparingan yang merupakan warisan budaya. “Melalui kegiatan ini, selain untuk menyemarakkan kegiatan Hari Jadi Sleman ke 103 juga sebagai kegiatan untuk menumbuhkan semangat melestarikan budaya,” kata Agung.