Siap Hadapi Bencana, Sleman Targetkan 63 SPAB dan 53 Destana
Pemerintah Kabupaten Sleman targetkan 63 Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)/Sekolah Siaga Bencana (SSB) dan 53 Desa Tangguh Bencana (Destana) pada tahun 2019 ini. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun pada gladi lapang penanganan bencana dan pengukuhan SPAB SMP Negeri 4 Pakem, Jumat (12/4/19). “SMP Negeri 4 Pakem menjadi SPAB ke 61 yang dikukuhkan. Sedangkan Destana di Sleman saat ini sudah ada 45 desa,” jelas Muslimatun.
Pengukuhan SPAB ini menurut Muslimatun merupakan salah satu bentuk edukasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana kepada masyarakat. Termasuk siswa sekolah secara berkesinambungan. Hal ini mengingat wilayah Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang rawan terhadap berbagai bencana seperti erupsi Merapi, gempa bumi, angin puting beliung, banjir dan sebagainya. “Oleh karena itu kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh masyarakat dalam menghadapi bencana perlu dibangun. Bencana memang tidak dapat dihentikan, tapi dapat kita minimalisir dampaknya, ” kata Muslimatun.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto menjelaskan bahwa pada bulan Maret 2019 tercatat 46 kejadian bencana angin kencang, 19 kejadian bencana tanah longsor, 6 kejadian bencana banjir dan 8 kejadian bencana petir. “Pembinaan dan pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana harus ditanamkan sejak dini, karena bencana tidak bisa diprediksi, ” tutur Joko. Joko juga menjelaskan bahwa dalam pengukuhan SPAB tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama sister school sekolah terdampak (SMP N 4 Pakem) dengan penyangga (Universitas Islam Indonesia). Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Pakem, Ponidi dengan Rektor UII, Fathul Wahid. “Jadi ketika ada bencana, sekolah terdampak dapat dievakuasi dan melakukan kegiatan belajar mengajar di UII,” tambah Joko.