Tim Verifikasi Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat lakukan evaluasi Lingkungan Bersih dan Sehat di Dusun Donoasih, Donokerto, Turi, Sleman pada Jumat (15/3/19). Kegiatan ini diikuti lebih dari 20 provinsi dan diambil enam nominasi, salah satunya adalah Padukuhan Donoasih yang berhasil mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua tim verifikasi, Endang Budi Martini mengaku kagum dengan usaha yang dilakukan Dusun Donoasih. Pasalnya dua hari menjelang verifikasi (13/3/19), padukuhan ini terdampak angin kencang yang merobohkan dua belas pohon dan menimpa beberapa obyek penunjang penilaian termasuk taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

Atas peristiwa tersebut Endang bersama timnya merasa prihatin sekaligus bangga. “Kami juga merasa terharu, karena dalam waktu singkat bisa sebersih ini. Akibat dampak angin kencang hampir saja tidak jadi dilakukan verifikasi lapangan, tapi kami dorong ini harus tetap berjalan terus,” jelasnya.

Lomba yang diselenggarakan atas kerjasama Tim Penggerak  Pembinan Kesejahteran Keluarga (TP PKK) Pusat dengan Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini menurutnya bertujuan agar seluruh masyarakat di Indonesia bisa melakukan kebersihan lingkungan. Lomba ini akan memperebutkan penghargaan Pakarti Utama 1,2,3 dan Pakarti Madya 1,2,3 yang akan diserahkan pada peringatan Hari Keluarga Nasional pada bulan Juli 2019.

Kades Donokerto, Waluyo Jati menjelaskan bahwa dampak angin kencang yang merusak persiapan warga Donoasih dalam lomba ini sempat membuat putus asa. Beberapa pohon yang tumbang merusak tanaman yang disiapkan untuk dinilai tim verifikasi.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menampilkan yang terbaik bagi lomba ini dan kami akan menerima apapun hasilnya dari tim verifikasi,” tutur Waluyo.

Waluyo menjelaskan dalam lomba ini, Dusun Donoasih memiliki Inovasi Donoasih Diapers Buat Media Tanaman (Si Idaman). Inovasi ini berawal dari sampah diapers sering dibuang sembarangan dan sifatnya yang tidak mudah hancur menyebabkan pencemaran lingkungan. “Diapers yang bersifat menyerap air dapat bermanfaat sebagai sumber air bagi tanaman,  dimanfaatkan warga Donoasih sebagai media tanaman hias,” tambah Waluyo.

Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa keberhasilan Dusun Donoasih mewakili Provinsi DIY dalam lomba Lingkungan Bersih dan Sehat tingkatnasional tidak lepas dari partisipasi dan swadaya masyarakat.

“Kami berharap tim verifikasi bisa melihat kondisi lingkungan di Donoasih, meskipun keterbatasan karena adanya bencana alam yang terjadi dua hari lalu menjelang penilaian. Namun disini semangat warga masyarakat Donoasih untuk bangkit membersihkan lingkungannya sangat luar biasa. Kita harus apresiasi itu,” tutur Sri Purnomo.

Ia berharap pola hidup bersih dan sehat tidak hanya menjelang lomba. Tapi juga menjadi bagian dari filosofi hidup agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Penerapan pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat Sleman menjadikan usia harapan hidup di Kabupaten Sleman dari waktu ke waktu terus meningkat. Saat ini rata-rata usia harapan hidup di Kabupaten Sleman rata-rata 76,13 tahun. Indeks  Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sleman sudah mencapai 82. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan IPM nasional sebesar 70,81.

Evaluasi lomba Lingkungan Bersih dan Sehat ini juga dihadiri Oleh Gusti Bedhoro Ayu Adipati Pakualam, Ketua TP PKK Sleman Kustini Sri Purnomo dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo.