Wabup Sleman Tinjau Kesiapan Gapoktan Produsen Beras Sleman
Untuk mengecek kesiapan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang menjadi produsen beras Sleman, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun meninjau secara langsung Gapoktan Sidomulyo Godean, Selasa (15/1/19). Tinjauan tersebut didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan, Heru Saptono, dan Kabag Perekonomian Setda, Emi Retnosasi.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Heru Saptono mengatakan bahwa saat ini ASN Sleman yang berlangganan beras Sleman sudah mencapai 1400 orang. “Omset yang didapatkan oleh gapoktan-gapoktan yang menjadi produsen Beras Sleman adalah 140 juta rupiah, yang apabila margin keuntungan mencapai 10% artinya ada pemasukan sebesar 14 juta rupiah setiap bulannya bagi gapoktan produsen Beras Sleman,” katanya.
Heru juga akan terus berupaya meningkatkan jumlah ASN yang berlangganan beras Sleman hingga 5000 pelanggan pada tahun 2019 ini. Ia juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini akan direalisasikan kerjasama dengan toko modern berjejaring di Kabupaten Sleman dengan jumlah 126 outlet.
“Hal ini menujukkan bahwa beras Sleman tidak kalah kualitasnya dengan beras dengan merk lain yang ada dipasaran,” ucapnya.
Lebih lanjut, Heru juga menyatakan bahwa keunggulan beras Sleman adalah 3P, yaitu tanpa Pemutih, Pengawet dan tanpa Pewarna. “Saat ini sudah ada tiga gapoktan yang menjadi produsen beras Sleman, yaitu Gapoktan Sidomulyo, Gapoktan Sekarsari Sari Harjo Ngaglik, dan Gapoktan Agro Jogotirto Berbah,” ujar rincinya.
Sedangkan, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun dalam arahannya menyampaikan bahwa saat ini meskipun jumlah penduduk Sleman yang berprofesi sebagai petani di Kabupaten Sleman mencapai 11%, tapi PDRB pertanian Kabupaten Sleman menduduki peringkat ke-5 dalam struktur PDRB Kab. Sleman.
Oleh karena itu, Sri Muslimatun berharap agar PDRB dari sektor pertanian dapat ditingkatkan. “Salah satunya, melalui proses pemasaran yang inovatif karena saat ini pemasaran yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan dari produk,” ucapnya.
Muslimatun menambahkan, saat ini yang perlu ditingkatkan adalah intensifikasi lahan pertanian karena memang lahan pertanian di Sleman terus menurun jumlahnya.