SMP Negeri 1 Seyegan dicanangkan sebagai Sekolah Sehat Jiwa. Pencanangan dilakukan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun Rabu (12/12) bertempat di Aula SMP Negeri 1 Seyegan.

Dalam sambutannya, Sri Muslimatun mengatakan bahwa kegiatan pencanangan ini sebagai upaya mewujudkan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat sejak dini. Terlebih tingkat emosi dan perilaku anak usia sekolah, terutama pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)  perlu mendapat perhatian ekstra.

“Pencanangan Sekolah Sehat Jiwa ini merupakan langkah awal dalam mengurangi gangguan kesehatan jiwa pada masyarakat, khususnya pada anak usia sekolah di Kabupaten Sleman,” kata Muslimatun.

Berkenaan dengan hal tersebut, menurut Muslimatun sekolah memegang peran penting dalam meningkatkan kesehatan jiwa yang berdampak pada kesehatan mental masyarakat. Namun pada kenyataannya, peran sekolah masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan kurikulum yang diberlakukan hanya fokus pada ranah akademik.

“Sedangkan fokus untuk pemberdayaan anak agar dapat berfungsi secara baik dalam hubungan sosial belum terumuskan secara optimal,”ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan bahwa dari hasil sampling yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman terhadap 390 orang siswa usia Sekolah Menengah Pertama/sederajat menunjukkan bahwa 24,62 % atau 96 orang siswa memiliki masalah psikososial. “Hal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan selanjutnya untuk mengetahui permasalahan psikososial apa yang dialami siswa, agar tepat penanganannya,” jelas Joko.

Menurutnya, pengembangan kesehatan jiwa di sekolah tidak berbeda dengan pelaksanaan kesehatan lainnya yang telah dikembangkan di sekolah melalui Trias UKS pada program UKS. Usaha yang diberikan pada pengembangan kesehatan jiwa berupa bimbingan, pelatihan keterampilan sosial dan tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan jiwa.

“Pendidikan kesehatan jiwa meliputi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik, permasalahan yang dihadapi dan keterampilan sosial dalam meningkatkan ketahanan mental agar kepribadian peserta didik dapat tumbuh dengan baik,” tutur Joko.

Joko menambahkan bahwa Sekolah Sehat Jiwa sebelumnya sudah pernah dicanangkan pada tahun 2017 di SMPN 2 Kalasan. “Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan kader-kader kesehatan sekolah yang telah mendapat pembekalan secara optimal dan berkelanjutan, sehingga tahu dan mampu melaksanakan kegiatan Sekolah Sehat Jiwa di wilayah sekolah masing-masing,” tambah Joko.