Okt
22
Warga Perebutkan 1,5 Ton Apem
SLEMAN – Jum’at 19 Oktober 2018 mulai jam 14.00 WIB di Pondok Wonolelo Widodomartani Ngemplak melaksanakan puncak Upacara Adat Ki Ageng Wonolelo memperebutkan 1,5 ton apem bagi seluruh masyarakat pengunjung upacara adat tersebut. Event budaya tahunan yang spektakuler ini merupakan penyelenggaraan yang ke 51 kalinya dalam rangka untuk memperingati dan mengapresiasi perjuangan Ki Ageng Wonolelo di masa silam. Demikian dinyatakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman HY Aji Wulantara, SH, M.Hum, Rabu 17 Oktober 2018
Ketua Umum Panitia Upacara Adat Ki Ageng Wonolelo Wartono mengatakan bahwa maksud dan tujuan diselenggarakannya upacara adat Saparan dan Kirab Pusaka Ki Ageng Wonolelo adalah untuk mendukung wisata budaya di Kabupaten Sleman pada khususnya dan di DIY pada umumnya. Selai itu, mengajak generasi muda menggali dan lebih memahami nilai-nilai seni budaya yang adiluhung dan memberikan wahana bagi pertumbuhan kesenian rakyat serta menumbuhkan rasa handarbeni dan kecintaan terhadap seni budaya bangsa sendiri.
Berdasarkan sejarah diceritakan bahwa Ki Ageng Wonolelo yang memiliki nama asli Jumadi Geno merupakan seorang keturunan Prabu Brawijaya V sekaligus sebagai tokoh penyebar agama Islam pada masa kerajaan Mataram. Ia bermukim di Dusun Pondok Wonolelo, memiliki ilmu kebatinan yang tinggi pada masa itu. Karena memiliki ilmu yang tinggi, pernah diutus Raja Mataram ke Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang saat itu membangkan terhadap Mataram. Kemudian berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Nama Ki Ageng Wonolelo atau Jumadi Geno semakin tersohor dari waktu ke waktu sehingga semakin banyak orang yang berdatangan untuk berguru dengannya.
Sebagai seorang panutan Ki Ageng Wonolelo memiliki ilmu tinggi, Ki Ageng Wonolelo banyak mewariskan berbagai peninggalan yang berupa tapak tilas dan pusaka dan benda keramat lainnya. Pusaka, jimat dan berbagai benda keramat peninggalan Ki Ageng Wonolelo inilah yang kemudian dikirabkan setiap bulan Sapar pada setiap tahunnya. Rangkaian Upacara Adat Wonolelo dimeriahkan dengan kesenian jathilan yang dilanjutkan dengan puncak Upacara adat Ki Ageng Wonolelo berupa kirab pusaka, kirab gunungan apem, kirab keprajuritan, penyebaran 1,5 ton apem. alam harinya acara dilanjutkan dengan Pentas Dangdut dan Wayang kulit.