Wabup, Sekolah Ramah Anak Adalah Keharusan
Wakil Bupati Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes. memandang bahwa yang dibutuhkan di masa depan tidak hanya generasi yang pintar semata, melainkan juga generasi yang berkarakter dan berbudaya “Pendidikan karakter itu penting, bagaimana anak-anak bisa menghormati orang tua, memiliki kehidupan sosial yang baik dengan lingkungannya, dan memiliki kemampuan untuk berbagi dengan sesama,” ungkap Sri Muslimatun, Sabtu (6/10), di sela acara Launching Sekolah Ramah Anak sekaligus Hari Jadi ke 67 dan Reuni Akbar SDN 2 Mlati, Sendangadi, Mlati, Sleman. Acara diawali dengan kirab budaya yang diikuti anak-anak dan guru sekolah dengan mengenakan busana adat Jawa serta para alumni. Dalam kirab ini mengusung gunungan aneka buah dan sayur, hasil bumi, aneka jajanan sekolah yang sehat, serta hasil kreativitas anak serta potensi seni budaya siswa.
Ditambahkan oleh Wakil Bupati, sekolah menjadi tempat utama dalam pendidikan karakter dan kebudayaan. Saat ini Sekolah Ramah Anak menjadi sebuah keharusan dalam menghasilkan peserta didik yang cerdas sekaligus berbudaya. Memastikan peserta didik aman dari kekerasan fisik maupun verbal pun menjadi sebuah syarat mutlak Sekolah Ramah Anak. Hak anak sebagai peserta didik yang harus dipenuhi sekolah antara lain hak hidup, hak tumbuh kembang, hak berpartisipasi, dan hak atas perlindungan. Selain itu sekolah juga harus memastikan setiap anak tumbuh berkembang sesuai harkat dan martabatnya, serta tidak terbatasi ruang gerak dalam berekspresi dan berprestasi. Bonus demografi akan dialami oleh Indonesia di tahun 2025 hingga 2045. Pada saat itu populasi manusia diperkirakan akan didominasi generasi berusia 14-60 tahun alias usia produktif. Untuk itu penting untuk mempersiapkan generasi sejak saat ini. Ini menjadi tugas bersama dari Pemerintah Daerah, Sekolah, masyarakat dan swasta serta SKPD terkait khususnya Dinas P3AP2KB untuk terus mengawal secara bertahap pengembangan SRA di Kabupaten Sleman.
Sementara itu Tri Muryanti, SPd. mengatakan implementasi dalam mewujudkan sekolah sekolah ramah anak diawali dengan komitmen dari berbagai pihak mulai dari sekolah, guru-guru, perangkat sekolah, siswa, orang tua serta lingkungan sekitar. Diikuti dengan praktek-praktek perilaku berbudi pekerti dan berbudaya dalam lingkungan sekolah serta sarana penunjang untuk memenuhi kebutuhan anak dalam bermain dan mengembangkan kreasi anak-anak.
Launching sekolah ramah anak dengan pembukaan selubung papan sekolah ramah anak oleh Wakil Bupati didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Sekolah, Camat Mlati dan Kades Sendangadi. Kemudian diikuti dengan penandatanganan komitmen bersama untuk mewujudkan sekolah ramah anak di SDN 2 Mlati.