Bupati Sleman, Sri Purnomo membuka Konferensi Kerja V Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sleman Tahun 2018, Rabu (16/5), di Lantai III Setda Sleman. Sebanyak 115 anggota PGRI Sleman dari 18 cabang turut hadir pada acara tersebut.

Kegiatan ini diadakan sebagai sarana evaluasi kinerja PGRI Kabupaten Sleman sepanjang tahun 2017 lalu. Selain itu, kegiatan konferensi kerja tersebut juga untuk menetapkan kebijakan organisasi PGRI Sleman di tahun 2018 ini.

Ketua PGRI DIY, yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Sekretaris Umum PGRI DIY, Sudarto, S.Pd, MT., mengaku salut dengan PGRI Sleman. Menurutnya PGRI Sleman lebih solid dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya di DIY. Hal tersebut menurut Sudarto salah satunya terlihat dari PGRI Sleman yang mampu melaksanakan Konferensi Kerja V mendahului PGRI DIY.

“Kami paham bahwa PGRI Sleman ini termasuk salah satu pengurus kabupaten yang solid daripada kabupaten dan kota lainnya yang ada di DIY. Salah satunya dibuktikan dengan pelaksanaan konferensi ini yang lebih dahulu dari PGRI DIY,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Sleman mengimbau para guru di Kabupaten Sleman untuk benar-benar memperhatikan kondisi anak didiknya. Dia berharap guru mampu menanamkan pendidikan karakter kepada anak didik.

Lebih lanjut Sri Purnomo berharap guru mampu mengenali sikap-sikap yang menyimpang dari anak didiknya, serta mampu mengatasinya. “Ini untuk mengantisipasi agar anak didik tidak terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif,” jelasnya

Dikatakan pula oleh Sri Purnomo bahwa Kabupaten Sleman dapat diumpamakan sebagai miniatur dari Indonesia. Menurutnya masyarakat di Sleman sangat heterogen. Begitu pun anak didik yang ada di kabupaten Sleman menurut Sri Purnomo juga berasal dari berbagai daerah. Untuk itu, dia berharap PGRI Kabupaten Sleman mampu membentengi anak didik dari budaya-budaya dan prilaku yang kurang baik.

“Saya harap PGRI Sleman ini bisa mewarnai pendidikan kita dengan pendidikan karakter yang baik, pendidikan terkait NKRI, Pancasila,” paparnya.