Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sleman selenggarakan lomba Sleman Innovative Crafts Award (SICA) 2018. Lomba  yang bertemakan ‘Inovasi Kerajinan, Menginspirasi Sleman Dalam Memenangkan Pasar Global” ini dimaksudkan untuk mewujudkan ikon kerajinan cinderamata dan kemasan buah salak yang memiliki ciri khas Sleman.

Ketua Dekranasda Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa  SICA 2018 dibagi menjadi dua kategori, yaitu souvenir dan packaging buah salak. Tujuan SICA ini menurutnya untuk mendapatkan kerajinan khas Sleman sekaligus memberdayakan para pengrajin Sleman untuk memproduksi souvenir-souvenir dari hasil lomba  tersebut.

“Kerajinan Sleman sangat prospek, para pengrajin juga cukup besar. Harapannya dengan kegiatan ini dapat memberdayakan para pengrajin seperti halnya lomba desain batik Sinom Parijotho dulu,” ungkapnya dalam launching lomba SICA 2018, Senin (14/5) di Ballroom lantai 2, The Rich Hotel, Sinduadi, Mlati Sleman.

Lebih lanjut Kustini menjelaskan bahwa lomba yang memperebutkan total hadih Rp 50.000.000,-  ini dibuka untuk umum secara nasional dengan target 250 peserta. Proses lomba melalui 3 tahap, yaitu tahap pertama dimulai tanggal 5 Juni hingga 5 Agustus 2018 penerimaan desain dan prototype produk yang kemudian dilakukan seleksi administrasi oleh panitia lomba. Tahap kedua yaitu tanggal 6-10 Agustus 2018 dilakukan seleksi untuk menyaring 50 besar masing-masing kategori. Tahap terakhir yaitu 28-31 Agustus 2018 dilakukan seleksi 10 besar dan pemeringkatan baik souvenir maupun packaging salak.

“Adapun kriteria penilaian meliputi originalitas, konsep ide karya, proses produksi,nilai estetika, kesesuaian tema, pesan yang disampaikan, dan detail material,” jelasnya.

Puncak lomba akan diselenggarakan pada bulan September 2018 dan rencananya dikolaborasikan dengan kegiatan Sleman Creative Art Fashion and Lifestyle 2018. Untuk informasi lengkap lomba ini dapat dibuka pada alamat website www.slemaninocraft.com.

Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo yang secara langsung melaunching lomba tersebut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya Dekranasda terus bekerjasama dengan Pemkab Sleman berupaya melakukan inovasi dalam memajukan industri kreatif di Sleman.

Dirinya berharap output yang dihasilkan dari lomba ini dapat memunculkan souvenir kreatif dan kemasan salak yang menarik menjadi ciri khas Sleman. Souvenir dan kemasan salak tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi pendamping batik khas Sleman Sinom Parijotho yang telah lebih dahulu dilaunching.

“Melalui lomba ini nantinya akan memunculkan ide souvenir khas Sleman serta membuat salak yang lebih menarik untuk dibawa menjadi oleh-oleh. Dengan packaging yang menarik tentunya nilai jual dapat lebih tinggi, sehingga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Sleman,” kata Sri Purnomo.