Dalam rangka melestarikan ekosistem sungai, Warga Sinduharjo Dusun Jaban bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman selenggarakan program Merti Kali di Sungai Boyong pada hari Minggu (13/5/18). Program Merti kali tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo yang ditandai dengan penanaman sejumlah pohon dan pelepasan bibit ikan di Sungai Boyong.

Kepala DLH Kabupaten Sleman, Purwanto menjelaskan bahwa Merti Kali merupakan rangkaian Program kali bersih yang bertujuan untuk melestasikan ekosistem sungai serta sebagai bentuk sosialisasi kepada mayarakat dalam menjaga kebersihan sungai.

“Melalui kegiatan ini (Merti Kali) kita sosialisasikan kepada masyarakat agar memahami bahwa sungai itu bukan untuk membuang sampah dan limbah. Sungai itu tempat kehidupan makhluk hidupm, hewan, tumbuhan, dan lainnya maka perlu dilestarikan,”jelas Purwanto.

Purwanto juga menjelaskan bahwa di Kabupaten Sleman terdapat 6 sungai yang berhulu Merapi  antara lain, Sungai Gendol, Sungai Opak, Sungai Boyong, Sungai Kuning, Sungai Krasa dan Sungai Progo. Keenam sumber air inilah yang nantinya akan bercabang menjadi anak sungai dan dijadikan saluran irigasi.

Sedangkan Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam kegiatan tersebut atas kesadarannya dalam melestarikan serta menjaga kebersihan sungai.

Sri Purnomo juga mengatakan prihatin kepada masyarakat yang masih menganggap sungai menjadi tempat pembuangan limbah atau sampah. Menurutnya menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah dan sampah merupakan kekeliruan. Oleh karena itu, Sri Purnomo menghimbau kepada masyarakat agar bersama-sama menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melestarikan sungai serta menjaga ekosistem yang ada di dalamnya.

“Pemerintah Kabupaten siap apabila komunitas-komunitas peduli sungai menemukan halyang negative misalnya  pabrik-pabrik atau perusahaan yang membuang air limbahnya langsung ke sungai, bisa difotokan atau divideokan dan laporkan kepada kami,” ujar Sri Purnomo.

Kegiatan yang juga bekerja sama dengan Komunitas Peduli Sungai tersebut juga dimeriahkan dengan Kirab Bergodo sebagai bentuk pelestarian Budaya. Masyarakat yang datang nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga akhir kegiatan.