Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X resmikan kampung Flory sebagai desa wisata agro bertempat di Dusun Jugang Padukuhan Pangukan Desa Tridadi, Kecamatan Sleman pada Minggu (29/4).

Pembina Kampung Flory,  Sudihartono menjelaskan Kampung Flory  awalnya merupakan inisiatif dari pemuda desa yang terkumpul dalam kelompok Taruna Tani untuk membangun desa wisata.  Selain itu tujuan didirikannya  Kampung flory untuk mengajak kaum muda untuk tertarik akan pertanian.

“Awalnya ini semua mimpi kami warga Desa Pangukan, setelah bersinergi dengan ide tersebut kami sampaikan ke Pemda dan beberapa CSR perusahaan. Kemudian dengam sinergi tersebut, dalam waktu 2,5 tahun  Kampung Flory ini dapat terbentuk,” ujar pria yang akrab disapa Tono.

Ia menjelaskan dalam perkembangannya , Kampung Flory yang sebelumnya sudah dikukuhkan oleh Bupati Sleman tidak hanya sebagai kampung agro wisata namun sudah merambah ke dunia kuliner, outbond, edukasi dengan omset menjapai 1 milyar perbulan.

“Saat ini kami sedang mengambangkan Kuliner Pasar Ndelik yaitu jajanan desa khas tradisonal yang tidak sudah mulai jarang dijumpai zaman sekang,” kata Tono.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan dengan dibukanya Kampung Flory diharapkan dapat menyerap tenaga kerja. Sehingga menjadi langkah startegis yang nyata dalam mengurangi pengangguran dan berpotensi membuka peluang usaha. Menurutnya berbagai program potensi wisata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman secara nyata telah meningkatkan jumlah wisata sebanyak 35,81 % yaitu 7,2juta pada tahun 2017, pada 2018 pemerintah menargetkan 8 juta wisatawan.

Pada peremsian tersebut dilakukan penyerahan bantuan dari Bank Indonesia (BI) berupa program Sosial bank BI berupa budidaya anggrek dan sarana prasarana fisik Kampung Flory, bantuan CSR bank BPD DIY sebesar Rp250.000.000,- , Bantuan CSR Bank BRI Untuk Pembangunan Sanggar Kewirausahaan dan Pasar Ndelik Kampung Flory sebesar Rp250.000.000,-. Selain itu juga dilakukan penyerahan simbolis sertifikat Agen Non perorangan yang ditunjuk oleh Bank Negara Indonesia (BNI) dan penyerahan simbolis dari  Bank Indonesia Gerakan nasional non tunai kepada pimpinan Perbankan.

Sementara itu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap dengan besarnya bantuan dari berbagai pihak kepada Kampung Flory dapat dimenejemen dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat kepada ekonomi desa untuk tumbuh kemandirian desa.

“Tidak hanya memberikan lapangan kerja bagi anak – anak muda, namun juga menumbuhkan minat anak muda untuk membangun desa,” kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Sri Sultan Hamengkubuwono X juga berharap kepada semua Bupati yang ada di Provinsi DIY terkait wilayah desa yang baru tumbuh untuk tidak membebani retribusi. Ia melanjutkan dengan tanpa retribusi selama 5 smpai 7 tahun tersebut  diharapkan desa mampu memupuk modal, yang kemudian dengan itu diharapkan ada investasi untuk membesarkan program yang sudah ada.

“Ini adalah salah satu support kabupaten kepada desa. Kewajiban pemerintah adalah mengembangkan desa agar mandiri, bagaimana potensi yang ada dilokal disetiap desa bisa tumbuh dan berkembang,” kata Sri Sultan Hamengku.