10 Desa Di Sleman Telah Selesaikan Program P3-TGAI
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak melakukan serah terima hasil pekerjaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) pada Pemerintah Kabupaten Sleman, Jumat (13/4) di Aula Unit I Komplek Lapangan Pemda Kabupaten Sleman. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Ir. Tri Bayu Aji MA menjelaskan bahwa pelaksaan P3-TGAI di Kabupaten Sleman tahun 2018 dilaksanakan di 12 desa. Dua desa diantaranya masih dalam pengerjaan dan 10 desa telah selesai, yaitu Sumberagung, Sumberarum, Sendangagung, Sendangmulyo, Margokaton, Margomulyo, Margoagung, Sidoarum, Sidomulyo, dan Sidomoyo yang berada di Kecamatan Minggir, Seyegan, Godean, dan Moyudan.
Menurutnya Program P3-TGAI adalah program bantuan dari pemerintah yang dirujuk langsung ke kelompok tani. Harapannya dengan Program tersebut jaringan – jaringan irigasi di Kabupaten Sleman khususnya daerah irigasi dengan cakupan yang tidak begitu luas dapat dioptimalkan. Bantuan yang diberikan pada tahun 2018 sebesar Rp 195.000.000. “Saya berharap bantuan tersebut bisa dikerjakan oleh petani sendiri. Sehingga para petani memiliki jaringan irigasi di wilayahnya masing – masing,” kata Bayu.
Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo mewakili jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak yang telah memfasilitasi Program P3TGAI ini.
Menurutnya program P3TGAI bertujuan untuk meningkatkan kinerja irigasi guna kesejahteraan petani serta pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Sleman. ”Untuk itu kami berharap program ini masih bisa berlanjut di Kabupaten Sleman sebagai upaya menumbuhkan partisipasi masyarakat dibidang Sumber Daya Air khususnya Irigasi,” katanya.
Sri Purnomo menjelaskan bahwa luas irigasi yang diairi dari Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Kabupaten Sleman saat ini berjumlah 21.953 hektar, tersebar di 17 kecamatan. Dari sejumlah Daerah Irigasi tersebut, berdasarkan pendataan terakhir yang kondisi fisiknya baik sejumlah =12.878 ha (58,66 %), sedang sisanya seluas 9.075 ha (41,34 %) dalam keadaan rusak sedang dan rusak berat.
Pada tahun 2018 ini Pemkab Sleman akan mengadakan rehabilitasi Daerah Irigasi yang rusak sejumlah 9 Daerah Irigasi dengan total biaya sebesar Rp. 7.394.435.000yang sumber dananya dari APBD Kabupaten. Selain itu akan dilakukan pula pembangunan/peningkatan Daerah Irigasi sejumlah 27 Daerah Irigasi dengan total biaya sebesar Rp.7.275.780.000,- dari dana APBD dan 18 Daerah Irigasi dengan total biaya sebesar Rp. 7.264.000.000,- yang berasal dari Dana Alokasi Khusus.
Sri Purnomo menambahkan bahwa kegiatan yang tidak kalah pentingnya pasca rehabilitasi dan pembangunan adalah operasi dan pemeliharaan Daerah Irigasi untuk tetap menjaga fungsi Jaringan Irigasi agar tetap optimal.
“Terkait hal ini saya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung keberlanjutan fungsi Daerah Irigasi serta mampu memelihara bangunan dengan baik agar masa guna bangunan dapat bertahan lama,” tambahnya.