Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-102, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui dinas P3AP2KB bekerjasama dengan BKKBN DIY dan Rumah Sakit Mitra Paramedika menyelenggarakan Bhakti Sosial Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), Senin (9/4) di RS Mitra Paramedika, Ngemplak, Sleman.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini menjelaskan bahwa MKJP yang diberikan pada bhakti sosial tersebut yaitu pemasangan alat kontrasepsi IUD dan implan. Menurutnya MKJP berupa IUD dan implan relatif aman digunakan. IUD dapat digunakan hingga 8 tahun dan implan 3 tahun.

“Kegiatan ini diikuti 75 peserta terdiri dari ibu-ibu, 60 orang memasang IUD dan 15 implan. Dalam kegiatan ini juga dilakukan papsmear untuk deteksi dini kanker leher rahim,” kata Linda.

Menurutnya bhakti sosial ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan  dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Sleman yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat secara cuma-cuma. Kegiatan ini juga diharapkan dapat terus meningkatkan pencapaian program Keluarga Berencana di Kabupaten Sleman. “Tahun lalu program Keluarga Berencana di Kabupaten Sleman sudah mencapai 75% dan ditargetkan tercapai 79% di tahun 2021,” tambah Linda.

Sementara itu Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun yang membuka bhakti sosial dan turut serta melakukan pemasangan IUD dan implan pada peserta menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi dapat mendukung program pemerintah untuk mensuksekan program KB.

”KB itu kebutuhan bukan kewajiban. Dengan KB dapat membantu pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk,” jelasnya.

Muslimatun juga menghimbau masyarakat khususnya kaum perempuan untuk menjaga kesehatan reproduksinya dengan melakukan IVA test dan papsmear. Hal tersebut dibutuhkan untuk deteksi dini mengetahui ada tidaknya penyakit kanker rahim.