Sumbersari Menjadi Tempat Pelaksanaan Padat Karya Tunai 2018
Pembukaan dan Pencanangan pelaksanaan Program Padat Karya Tunai yang bersumber dari Dana Desa tahun 2018 dilaksanakan di Padukuhan Bendosari Sumbersari Moyudan Kamis (5/4) yang ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, Msi .
Bupati Sleman, Sri Putnomo menyampaikan bahwa Program Padat Karya Tunai (PKT) merupakan program nasional yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusn Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Desa PDT, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Pelaksanaan PKT diakomodir dari Dana Desa, dengan maksud agar Dana Desa (DD) dapat berputar di lingkungan desa sehingga dapat meningkatkan pendapatan warga desa setempat.
Anggaran upah dalam program PKT minimal 30% dari DD, dengan kriteria tenaga kerja yakni warga miskin produktif, pengangguran, petani yang menunggu masa panen dan keluarga yang mempunyai anak stunting. “Mengingat maksud pencanangan program PKT ini adalah untuk memajukan perekonomian masyarakat desa khususnya warga miskin, maka saya tegaskan bahwa penggunaan DD wajib dilaksanakan dengan sistem swakelola dan padat karya serta tidak dipihak ketigakan,” kata Sri Purnomo.
Lebih lanjut disampaikan bahwa program PKT dicanangkan oleh Pemerintah Pusat dalam tahun berjalan, dimana perencanaan desa sudah dilaksanakan di tahun lalu. Maka diharapkan Pemerintah Desa dapat melakukan penyesuaian perencanaan kegiatan sehingga dapat tetap melaksanakan PKT di tahun 2018 ini. Sementara pada tahun 2019 mendatang diharapkan semua desa sudah bisa melaksanakan program PKT secara menyeluruh.
“Untuk itu mulai saat ini harus sudah dipersiapkan melalui proses perencanaan desa. Selain itu di tahun 2019 mendatang kegiatan yang didanai dari DD disesuaikan dengan Permendesa No. 19 Tahun 2017 dan harus dipadatkaryakan,” jelasnya.
Usai pencanangan Padat Karyu Tunai, bupati melakukan peletakaan batu pertama pembangunan talud di Padukuhan Bendosari, dan peninjauan pelaksanaan padat Karya Tunia di Padukuhan Klisat Sumbersari Moyudan. Untuk lokasi Padat Karya Tunai di Padukuhan Bendosari tersebut dibuat kampung jamur dan juga Edu Wisata Kebun Buah dimana masyarakat dapat belajar tentang budidaya tanaman buah di tempat tersebut.
Sementara itu Camat Moyudan, Sarjono menjelaskan bahwa Dana Desa di Kecamatan Moyudan taahun 2018 sebesar Rp.3.808.974.000,- dan pada bulan Maaret telah cair tahap I sebesar Rp. 761.794.800,-. Sementara penggunaan Dana Desa tahun 2018 dibagi menjadi Alokasi pemberdayaan sebesar Rp. 549.781.000,- atau 14,43% dari dana desa. Alokasi pembangunan sebesar Rp. 2.989.411.500,- atau 78,48% dari danaa desa. Sedang dari alokasi pembangunan tersebut yang dapat dilaksanakan secara padat karya Tunai sebesar Rp. 2.154.689.980,- atau 72,08%. Untuk kasus Stunting di Kecamatan Moyudan 18,62%. Untuk proyek saaluran irigasi di Bendosari menggunakan dana sebesar Rp. 47.560.200 dari danaa tersebut yang digunakan untuk HOK (Hari Orang Kerja) sebesar 37,165.