Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman bersama Perpustakaan Nasional menggelar Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca, Kamis (22/3) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.

Acara yang mengambil tema Implementasi Revolusi Mental melalui Mobilisasi Pengetahuan dalam rangka Meningkatkan Indeks Literasi Masyarakat ini dibuka oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. Dalam sambutannya, Sri Purnomo menyampaikan bahwa budaya membaca yang merupakan kebiasaan yang baik kini sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat.

“Munculnya berbagai teknologi saat ini seakan dapat menggantikan peranan buku. Begitu pula bagi anak-anak, budaya membaca saat ini sudah tergantikan dengan banyak beredarnya permainan-permainan individualis di berbagai gadget,” terang Sri Purnomo.

Kondisi ini dituturkan Sri Purnomo, tentunya menimbulkan keprihatinan khususnya di wilayah Kabupaten Sleman yang merupakan kawasan pendidikan dengan jumlah perguruan tinggi terbanyak di DIY. “Semakin tingginya persaingan di bidang pendidikan merupakan tantangan bagi kita untuk kembali menggalakkan budaya membaca bagi kita dan anak-anak kita,” tandas Sri.

Sri Purnomo mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa membaca menjadi kebutuhan untuk terus menambah pengetahuan. “Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat untuk membudayakan membaca dari lingkungan terkecil di rumah masing-masing, di sekolah, perkantoran, dan di berbagai kesempatan,” lanjutnya.

Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca ini diungkapkannya bisa menjadi kegiatan yang dapat mendorong budaya membaca. “Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk gemar membaca serta memasyarakatkan keberadaan perpustakaan di sekitar kita. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk belajar sepanjang hayat,” tutunya

Sri Purnomo juga menggarisbawahi terkait pengelolaan perpustakaan di Sleman yang perlu ditingkatkan. “Dengan kualitas perpustakaan yang baik dan strategi pengelolaan perpustakaan yang tepat maka minat baca masyarakat juga dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu,” urai Sri.

Menurutnya pengurus perpustakaan harus lebih kreatif menciptakan inovasi sehingga anak-anak dapat tertarik datang dan menjadikan perpustakaan sebagau rujukan pertama dalam mencari informasi. “Oleh karena itu koleksi buku yang dimiliki perpustakaan juga harus lengkap,” jelasnya.

Hal ini diamini oleh Supriyanto, Pustakawan Ahli Perpustakaan Nasional RI. Supriyanto mengatakan bahwa perpustakaan dapat meningkatkan kegemaran membaca, memperluas wawasan dan pengetahuan, serta mencerdaskan kehidupan bangsa. “Setiap buku harus digunakan, setiap buku harus ada pembacanya, dan setiap pengunjung yang datang harus dapat ilmunya kalau semua itu dilakukan maka akan meningkatkan kegemaran membaca,” kata Supriyanto.