Usia Harapan Hidup Sleman Lampaui Target
Kesehatan masyarakat Kabupaten Sleman berdasar data tahun 2017 menunjukkan kondisi yang semakin membaik. Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat, Suci Iriani Sinuraya dalam acara Sosialisasi Kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2018 yang diadakan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Sleman bagi pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) di Kampung Flory, Pangukan, Tridadi, Sleman, Rabu (21/3).
Suci menjelaskan bahwa indikator kinerja meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat adalah usia harapan hidup. “Usia harapan hidup dari target 74,48 tahun dapat tercapai 74,56 tahun. Capaian ini di atas rata-rata DIY 74 tahun dan nasional 70,68 tahun,” jelas Suci dalam acara yang dihadiri oleh 70 pengurus pesantren se Kabupaten Sleman tersebut.
Kinerja penyelenggaraan pemerintah bidang kesehatan masyarakat juga dapat ditunjukkan dengan beberapa capaian lainnya. Capaian di Kabupaten Sleman antara lain jumlah kematian ibu melahirkan menurun dari 8 orang pada tahun 2016 menjadi 6 orang pada 2017. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup sebesar 4,21, sedangkan DIY sebesar 16 dan nasional 34 per 1.000 kelahiran hidup dan cakupan imunisasi sudah 100% di seluruh desa.
Dirinya juga menyambut baik kegiatan sosialisasi tersebut karena merupakan langkah positif dalam memasyarakatkan PHBS di Kabupaten Sleman. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat berperilaku hidup bersih dan sehat,” tambah Suci.
Sementara itu Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Sleman, Iriansya menyampaikan bahwa sosialisasi PHBS yang dilaksanakan selama dua hari 21-22 Maret 2018 tersebut dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan pengurus ponpes untuk melaksanakan PHBS. Materi yang diberikan dalam sosialisasi meliputi Kebijaksanaan Pelaksanaan Kabupaten Sehat, Kebijakan Perilaku Hidup Sehat dan Kersih, Pengelolaan Sampah dan Sanitasi di Kabupaten Sleman, serta Kebersihan dan Kesehatan Dalam Perspektif Islam.
“Harapannya melalui sosialisasi ini dapat memotivasi peserta untuk menerapkan dan mengembangkan PHBS di lembaganya masing-masing,” kata Iriansya.