Feb
15
Pembangunan 153 RTLH Desa Caturharjo Selesai Dilakukan
Bupati Sleman didampingi wakilnya beserta Dirut Bank BPD DIY menandatangani prasasti di Balai Desa Caturharjo, Sleman, Rabu (14/2). Penandatanganan tersebut sebagai tanda selesainya Pelaksanaan pembangunan 153 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Caturharjo.
Kepala Desa Caturharjo, Muhammad Rifangi menuturkan bahwa program RTLH tersebut berasal dari bantuan CSR Bank BPD DIY sebesar Rp 1 Milyar. Pelaksanaan pembangunan RTLH sendiri dilaksanakan sejak bulan November 2017.
Pembangunan RTLH dibagi untuk beberapa program yaitu bedah rumah, renovasi, pembuatan jamban, dan penerangan listrik. “Semuanya melalui tahapan survey baik dari Dinsos maupun DPUPKP Kabupaten Sleman untuk benar-benar memastikan bahwa warga yang menerima bantuan adalah warga kategori miskin,” kata Rifangi.
Total penerima bantuan 153 rumah yang kesemuanya masuk dalam kategori Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut meliputi bedah rumah 37 rumah, rehab atap dan struktur 42 rumah, pembuatan jamban 84 rumah, dan penerangan listrik sebanyak 99 rumah. “Selain dari bantuan CSR, swadaya masyarakat baik tenaga maupun sumbangan material kurang lebih sebesar Rp 620.000.000. Sehingga total pelaksanaan RTLH di Desa Caturharjo total Rp 1,62 Milyar,” kataya.
Rifangi berharap bantuan dapat diteruskan kedepan dalam rangka mendukung pengentasan kemiskinan. Menurutnya bantuan tidak hanya dialokasikan untuk pembangunan fisik semata, namun bantuan dapat digunakan untuk pengembangan ekonomi keluarga miskin seperti pendampingan usaha.
Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan apresiasi yang tinggi pada Bank BPD DIY yang telah mengalokasikan sebagian bantuan CSRnya untuk Kabupaten Sleman. Dirinya berharap komitmen yang telah dibangun selama ini dapat terus dikembangkan di masa-masa mendatang serta menjadi teladan bagi perusahaan lain untuk turut serta membantu kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. “Kepedulian para donatur merupakan bentuk sinergi yang tepat untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin,” kata Sri Purnomo.
Menurutnya upaya pembangunan RTLH di Kabupaten Sleman tahun 2017 lalu dilakukan dari berbagai sumber pendanaan yaitu melalui APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY, dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR. ”Total RTLH di Sleman yang dapat direhabilitasi tahun 2017 melalui berbagai sumber dana pemerintah tersebut ada sebanyak 1715 unit,” jelasnya.
Sementara itu berdasarkan data terakhir dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kabupaten Sleman, saat ini masih terdapat sebanyak 4.299 RTLH di Sleman yang belum tertangani. “Keberadaan RTLH yang belum tertangani ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk menanganinya. Jika hanya mengharapkan bantuan dari dana pemerintah maka tidak akan cukup untuk merehabilitasi seluruh rumah tidak layak huni yang ada di Kabupaten Sleman,” tambah Sri Purnomo.
Dirut BPD DIY, Bambang Setiawan menjelaskan bahwa partisipasi dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sleman bersama Pemkab Sleman merupakan suatu kebanggan dan perwujudan rasa syukur. “Program pengentasan kemiskinan sudah menjadi komitmen kita bersama. Bank BPD DIY menjalnkan fungsi agen pembangunan dengan menyisihkan sebagian hasil usahanya untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Bambang.
Mohon maaf bapak ibu.mau tanya.rumah orang tua saya itu atapnya sudah rapuh dan agaknya sudah tidak layak.orang tua saya sudah ngomong ke kadus setempat untuk pengajuan bedah atap,tp tidak di respek.kalau mau mengurus caranya gimana ya.terima kasih
0 0