Tim KIAT Review Program Hibah sAIIG Di Sleman
Tim Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) melakukan review program hibah Australia-Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation (sAIIG) yang diberikan pada Kabupaten Sleman. Tim tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Sleman di Ruang Rapat Bupati, Jumat (9/2).
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya mengatakan bahwa Pemkab Sleman berdasarkan Perjanjian Penerusan Hibah (PPH) mendapatkan hibah sAIIG dari Pemerintah Australia sebesar Rp 3,6 Milyar untuk pemasangan 1.200 unit Sambungan Rumah (SR) air limbah. Dana untuk pemasangan masing-masing unit SR sebesar Rp 3.000.000,-. Menurutnya pada bulan Juni 2017 lalu, Pemkab Sleman telah menerima reimburse dana hibah sAIIG sebesar Rp 2,46 Milyar untuk 820 unit SR. Kemudian pada tahun yang sama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman melakukan pembangunan 235 unit SR dan menganggarkan 300 unit SR. Sehingga totalnya 535 unit SR, dan sampai 2018 sudah melampaui kuota yang ditetapkan yaitu lebih 155 unit SR.
“Harapannya Pemkab Sleman bisa mendapatkan tambahan kuota hibah karena Program Hibah sAIIG telah diperpanjang sampai tahun 2020,” harap Harda.
Harda juga menuturkan bahwa bantuan teknis berupa pendampingan teknis perencanaan, desain, konstruksi, sosialisasi pada masyarakat, dan tata kelola sanitasi program hibah ini sudah dilaksanakan dengan baik serta berjalan lancar sejak awal. Namun, menurutnya personil pendamping untuk Technical Assistance dirasa masih kurang karena hanya 3 orang untuk mendampingi beberapa kabupaten/kota. Bambang Tata Samiadji perwakilan tim dari KIAT menjelaskan bahwa review tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait perkembangan dalam pelaksanaan, kemanfaatan, efektivitas bantuan hibah sAIIG. Kunjungan dilakukan dibeberapa kota seperti Cimahi, Palembang, DIY, dan kota lainnya. Diantara kabupaten/kota yang dikunjungi, Sleman termasuk dalam kategori lancar dalam pelaksanaan hibah ini.
“Sleman termasuk kategori kabupaten yang lancar, bahkan terlalu lancar. Karena apa yang dibangun bisa melebihi dari apa yang diusulkan,” jelasnya.
Bambang menambahkan bahwa kedepan hibah tersebut akan dilanjutkan ke bentuk lain yang lebih sederhana. Pasalnya Pemerintah Australia masih mempunyai sisa dana yang cukup besar. “Dalam 5 tahun terakhir ini dana untuk sAIIG baru terserap sekitar 20% saja, sehingga masih bisa dimanfaatkan,” tambahnya.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengucapkan terimakasih atas bantuan hibah sAIIG. Dirinya berharap kerjasama terutama dalam bidang sanitasi tersebut dapat terus terjalin sebagai pendukung mewujudkan kesehatan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Sleman.