Bulan Dana PMI Kabupaten Sleman Targetkan Rp 1 Milyar
Kabupaten Sleman targetkan perolehan Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) pada tahun 2018 Rp 1 Miliar. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun dalam acara pembukaan bulan dana PMI tahun 2018, Rabu (17/1/18).
Muslimatun menjelaskan, pengumpulan Bulan Dana PMI tahun 2018 ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan. “Pengumpulan dana PMI ini tidak panjang hanya selama 4 bulan yaitu Januari hingga April 2018,” jelasnya.
Muslimatun juga mengatakan, meskipun jangka waktu pengumpulan dana tidak lama, Ia berharap kegiatan tersebut dapat berjalan secara optimal serta target yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik. “Untuk itu semua (mencapai target Rp1 Miliar), semua komponen harus dapat bekerja dengan baik agar target dapat tercapai,” katanya.
Muslimatun menilai, Bulan Dana PMI merupakan salah satu momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang solidaritas sosial dan kebersamaan. Selama Bulan Dana juga masyarakat bekesempatan untuk berperan aktif dalam penggalangan dana untuk kegiatan yang berkaitan dengan Palang Merah, kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan.
Selain itu, Muslimatun berharap jika nantinya target yang telah ditetapkan dalam pengumpulan dana PMI tahun 2018 tercapai, PMI Kabupaten Sleman dapat mempertanggungjawabkannya secara transparan dan akuntabel.
Sementara itu, Ketua PMI DIY, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa program Bulan Dana PMI Kabupaten Sleman merupakan yang terbaik diantara wilayah lainnya. Hal tersebut berdasarkan besaran perolehan dana yang didapat PMI Kabupaten Sleman dalam Bulan Dana PMI. “Yang dilakukan PMI Kabupaten Sleman selalu ranking 1 dan perolehan dananya terbanyak dibandingkan wilayah lainnya.” ungkapnya.
Prabukusumo juga menambahkan, Standard Operating Procedure (SOP) yang diterapkan PMI Kabupaten Sleman perlu disosialisasikan di wilayah lainnya untuk menunjang tercapainya target perolehan dana PMI masing-masing wilayah. Menurutnya SOP sendiri baru akan dirancang dan diharapkan selesai pada Februari. “Jadi Februari masing-masing yang terbaik ini dari masing-masing Kabupaten Kota aktifitasnya apa, misalnya di Kabupaten Sleman selalu mendapatkan yang terbaik, yang paling besar. Ternyatakan pengumpulan dananya dalam waktu 4 bulan, sedangkan wilayah lain hanya 2 sampai 3 bulan saja. Maka itu hal ini bisa diterapkan di wilayah lainnya,” tuturnya.
Selain itu, Prabukusomo juga berharap semua komponen terkait dapat mendukung program tersebut. Terlebih, ia berharap adanya anggaran dari pemerintah untuk menanggung biaya masyarakat terkait dengan kebutuhan donor darah.