Dalam rangka memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2017, Pemkab Sleman melalui Dinas Sosial menggelar sarasehan di Gedung Serba Guna Sleman, Rabu (13/12), dengan tema “Kesetiakawanan Sosial Nasional Perekat Kebangsaan”.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sumadi, SH. MH., mengatakan bahwa HKSN tersebut diperingati untuk membangkitkan kembali semangat persatuan, kegotong-royongan, kekeluargaan dan bahu membahu antar warga masyarakat. Ia berharap, peringatan HKSN tersebut mampu menggugah rasa empati terhadap orang lain yang diwujudkan dengan aksi nyata. “Seperti diketahui bersama, akhir-akhir ini ada banyak musibah akibat cuaca ekstrim. Peran serta kawan-kawan semua sangat juga sangat harapkan untuk turut serta dalam pertolongan kebencanaan ini. Baik di wilayah kita sendiri, ataupun di kabupaten lain,” ucap Sumadi.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa budaya gotong royong yang ada di Kabupaten Sleman merupakan karakter masyarakat yang harus dipertahankan. Menurutnya sudah banyak daerah lain yang mengapresiasi sikap empati dan budaya gotong royong masyarakat Kabupaten Sleman. “Kegotong-royongan, kebersamaan, kekompakan masyarakat dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di Kabupaten Sleman ini telah menjadi acuan dan diapresiasi oleh daerah-daerah lain, salah satunya oleh Pemerintah Kota Kagoshima Jepang yang berkunjung ke Sleman beberapa waktu yang lalu,” jelasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Sri Murni Rahayu, mengatakan bahwa dengan adanya acara tersebut diharapkan dapat menjalin persatuan antar masyarakat. Ia juga berharap pada peringatan HKSN tersebut mampu menggugah empati terhadap orang lain untuk menangani permasalahan kesejahteraan sosial. “Selain itu, melalui peringatan HKSN juga memiliki tujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai kepahlawanan dan memperluas wawasan kebangsaan melalui mitra jejaring sosial,” imbuhnya.

Sarasehan  diikuti oleh 500 peserta yang terdiri dari berbagai elemen, diantaranya SKPD terkait, Pekerja Sosial Masyarakat, Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat  (WKSBM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS),  Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia(PPDI), Tenaga Pelopor Perdamaian, dan Duta HIV AIDS.