Nov
29
Sleman Pertahankan Swasti Saba Wistara
Secara beruntun Pemkab Sleman menorehkan prestasinya di tingkat nasional. Kali ini penghargaan Swasti Saba Wistara sebagai penghargaan tertinggi dalam verifikasi penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat 2017 dapat dipertahankan Pemkab Sleman. Penghargaan diserahkan Plt. Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI Ir. Diah Idrajati pada Bupati Sleman di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa pagi (28/11).
Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo M. Si, selepas acara penganugerahan penghargaan menyampaiakan bahwa tahun 2017 ini merupakan kali kelima keikutsertaan Kabupaten Sleman dalam penilaian Kabupaten Kota Sehat. Pada tahun 2009 lalu Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Padapa untuk Kabupaten Sehat klasifikasi pemantapan dengan tatanan yang terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri. Kemudian pada tahun 2011 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Wiwerda, dengan klasifikasi pembinaan untuk empat tatanan terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kawasan permukiman sarana prasarana sehat dan kawasan pariwisata sehat.
Kemudian pada tahun 2013 Kabupaten Sleman kembali memperoleh Swasti Saba Wiwerda dengan 5 (lima) tatanan yang terpilih yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, ketahanan pangan dan gizi, kawasan pariwisata sehat, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri serta kehidupan sosial yang sehat. Sedangkan pada tahun 2015 Kabupaten Sleman memperoleh penghargaan tertinggi Swasti Saba pengembangan (Wistara) dengan mengajukan tujuh tatanan, yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, kawasan tertib lalu lintas dan transportasi, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
“Alhamdulillah Sleman mampu kembali meraih Swasti Saba Wistara dalam verifikasi Kabupaten Kota Sehat tahun 2017, saya sangat mengapresiasi kinerja jajaran Pemkab Sleman bersama seluruh masyarakat yang terlibat dalam upaya mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Sehat, ” jelas Sri Purnomo.
Diraihnya penghargaan Swasti Saba Wistara tahun ini, Pemkab Sleman mengajukan 7 tatanan terpilih. Ketujuh tatanan tersebut masing-masing memiliki kegiatan unggulan yang telah dilaksanakan dan telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan Kabupaten Sehat. Selain itu, masing-masing dari tatanan tersebut telah memperoleh penghargaan dari berbagai pihak. Seperti untuk tatanan kawasan permukiman sarana prasarana sehat, Pemkab Sleman memperoleh IDSA Award pada tahun 2015 dari kategori E-Health, kategori E-education, E Tourism dan kategori E-Government. Untuk tatanan Kehidupan Sosial yang sehat, Pemkab Sleman memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya, dan penghargaan lainnya.
Menurutnya penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua stakeholder baik dari kalangan pemerintah, swasta dan masyarakat sendiri yang tergabung dalam Forum Kabupaten Sehat dan Forum Komunikasi Desa Sehat Tingkat Kecamatan.
“Untuk menjaga keberhasilan program KKS ini diperlukan komitmen dan kerjasama semua stakeholder untuk membuat rencana aksi program KKS ini selama 5 (lima) tahun kedepan,” jelasnya.
Rencana aksi tersebut sebagai media perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian, serta evaluasi program KKS ini agar lebih terarah dan memenuhi target yang diinginkan. Penyelenggaraan verifikasi KKS dapat menjadi evaluasi dan motivasi bagi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
“Saya juga berharap melalui pencapaian ini dapat mendorong dan meningkatkan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman,” tambahnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Sleman, dr. Cahya Purnama M. Kes yang turut mendampingi Bupati Sleman dalam penganugerahan penghargaan tersebut menjelaskan bahwa verifikasi KKS dilakukan setiap dua tahun sekali. Pada penghargaan KKS 2017 terdapat 178 Kabupaten/Kota yang mengirimkan dokumen kota sehat, dan pada akhirnya tim verifikasi pusat memilih 122 Kabupaten/ Kota yang terdiri dari 61 Kabupaten/Kota sehat untuk klasifikasi pengembangan, 42 Kabupaten/Kota sehat untuk klasifikasi pembinaan, dan 19 Kabupaten/Kota sehat untuk klasifikasi pemantapan.
“Penghargaan Swasti Sabha Wistara atau taraf pengembangan diberikan kepada kabupaten kota yang memilih sekurang-kurangnya lima tatanan dan mencakup lebih dari 70% kecamatan,” jelasnya.
Acara Penganugerahan Swasti Saba juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek. Menkes menekankan bahwa penghargaan ini bukan tujuan utama., namun dirinya menekankan pentingnya KKS yaitu koordinasi lintas sektor pemerintahan, pemangku kepentingan, dan masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pembangunan berwawasan kesehatan dan lingkungan