Budayakan Pancasila Pada Masyarakat, Pemkab Sleman Adakan FGD Desa Berkarakter Pancasila
Pemkab Sleman melalui Badan Kesatuan Bangsa menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Kajian Desa Berkarakter Pancasila yang dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Senin (6/11) dengan nara sumber dari Pusat Studi Pancasila UGM, yaitu Dr. Heri Santoso Hastangka, S.Fil, M.Phil, dan Dr. Sutoro Eko Yunanto dari STMPD-APMD Yogyakarta.
Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, MM., Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman yang turut hadir sekaligus membuka acara tersebut menyampaikan bahwa tahun 2018 nanti di semua desa di Kabupaten Sleman akan dilakukan penilaian dengan kuisioner. Dimana masing-masing desa akan menilai dirinya sendiri dengan mengisi kuisioner yang dibagikan. “Setelah kuisioner diisi baru dilakukan penilaian di lapangan, apakah kusioner yang diisi tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan atau tidak,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa maksud dan tujuan penyusunaan naskah akademik yang melibatkan akademisi tersebut untuk memberikan kerangka pikir dan dasar ilmiah dalam penyusunan konsep dan indikator desa berkarakter Pancasila. Sedangkan tujuan pembuatan konsep dan indikator Desa berkarakter Pancasila adalah sebagai bagian dari upaya dan strategi pembudayaan Pancasila di masyarakat yang diarahkan untuk melaksanakan cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Sementara itu baik Dr. Heri Santoso Hastangka, S.Fil,M.Phil maupun Dr. Sutoro Eko Yunanto memaparkan bahwa arah dan orientasi penyusunan indikator Desa berkarakter Pancasila atau desa Pancasila adaalah untuk dapat mengindifikasi aspek-aspek pengamalan nilai-nilai Pancasila yang berkembang di masyarakat : apakah nmasih aada, masih bertahan, menurun, hilang, dan tidak ada.
Beberapa rumusan terkait arah dan orientasi penyusunan indikator Desa Berkarakter Pancasila antara lain untuk mengembangkan sistem pengukuran pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk melakukan pengukuran terkait karakter desa yang berdasarkan Pancasila dan membuat simulasi model desa berkarakter Pancasila di Indonesia serta di daerah dan menyajikan data hasil pemetaan tentang perkembangan penanaman nilai-nilai Pancasila di Daerah, dll.
Dari hasil diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa penyusunan konsep dan indikator desa berkarakter Pancasila menjadi penting untuk dirumuskan , mengingat negara Indonesia merupakan negara yang beragam dan majemuk. Sebagai negara yang memiliki basis realitas sosial, budaya, alam dan sistem nilai yang beragam diperlukan suatu acuan dan dasar nilai bersama dalam hidup bersama untuk membangun bangsa dan negara.