Okt
26
Penilaian KKS 2017, Sleman Berupaya Pertahankan Swasti Saba Wistara
Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) 2017 melakukan kunjungan ke Kabupaten Sleman, Rabu (25/10) yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Sleman di Aula Kantor Bappeda Sleman. Kunjungan tahun 2017 ini merupakan kali kelima dalam penilaian Kabupaten Sehat yang diikuti oleh Kabupaten Sleman.
Dwita Maulida selaku perwakilan tim verifikator KKS pusat menyampaikan bahwa penyelenggaraan KKS pada intinya bertujuan untuk mewujudkan kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman, sehat yang dilakukan melalui berbagai kegiatan berbasis masyarakat dan di fasilitasi oleh pemerintah kabupaten/kota. Penghargaan KKS 2017 terdapat 173 berkas kabupaten/kota dari 28 provinsi se Indonesia yang masuk. Jumlah ini meningkat signifikan dari penyelenggaraan tahun 2015 yang diikuti oleh 147 kabupaten/kota.
”Verifikasi ini bukan untuk memilih juara atau pemenang, namun merupakan verifikasi atas kinerja pemerintah dalam melakukan pembangunan dengan pendekatan KKS. Sehingga penghargaan bukan tujuan akhir dari penyelenggaraan KKS, namun yang terpenting adalah dukungan kemitraan yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di daerah”, jelasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam acara tersebut menyampaikan bahwa kunjungan yang dilakukan tim verifikasi juga merupakan momen yang ditunggu untuk memantau, mengevaluasi dan memotivasi masyarakat Sleman untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. ”Diharapkan dengan kegiatan ini pelaksanaan program pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Sleman dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran,” kata Muslimatun.
Menurutnya kunjungan Tim Verifikasi KKS ke Kabupaten Sleman tahun 2017 ini merupakan kali kelima dalam penilaian Kabupaten Sehat. Pada tahun 2009 lalu Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Padapa untuk Kabupaten Sehat klasifikasi pemantapan dengan tatanan yang terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri. Kemudian pada tahun 2011 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba, dengan klasifikasi pembinaan (Wiwerda) untuk empat tatanan terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kawasan permukiman sarana prasarana sehat dan kawasan pariwisata sehat.
Pada tahun 2013 Kabupaten Sleman kembali memperoleh Swasti Saba Wiwerda dengan 5 (lima) tatanan yang terpilih yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, ketahanan pangan dan gizi, kawasan pariwisata sehat, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri serta kehidupan sosial yang sehat. Sedangkan pada tahun 2015 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba pengembangan (Wistara) dengan mengajukan 7 (tujuh) tatanan yaitu, kawasan permukiman sarana prasarana sehat, kawasan tertib lalu lintas dan transportasi, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
Pada penilaian Kabupaten Sehat tahun 2017 ini Pemerintah Kabupaten Sleman akan mempertahankan penghargaan Wistara dengan 7 tatanan terpilih. Ketujuh tatanan tersebut masing-masing memiliki kegiatan unggulan yang telah dilaksanakan dan telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan Kabupaten Sehat. Selain itu, masing-masing dari tatanan tersebut telah memperoleh penghargaan dari berbagai pihak. Seperti untuk tatanan kawasan permukiman sarana prasarana sehat, Pemkab Sleman memperoleh IDSA Award dari kategori E-Health, kategori E-education dan kategori E-Government; Untuk tatanan Kehidupan Sosial yang sehat, Pemkab Sleman memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya, serta penghargaan pada tatanan lainnya yang yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
”Semua pencapaian ini merupakan bentuk keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Sleman beserta seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan Kabupaten Sehat di Kabupaten Sleman, diharapkan pada tahun ini kita dapat mempertahankan Swasti Saba Wistara serta dapat terus berinovasi menelurkan program kegiatan yang selaras dengan kebutuhan masyarakat yang juga searah dengan pembangunan daerah,” tambahnya.