Upacara Hari Santri Nasional Sebagai Pengobar Semangat Mengisi Kemerdekaan
Pemerintah Kabuapten Sleman menggelar upacara Hari Santri Nasional di lapangan Pemda Kabupaen Sleman, Minggu (22/10). Upacara tersebut turut dihadiri oleh ribuan santri yang ada di Kabupaten Sleman. Adapun tema yang diangkat pada peringatan Hari Santri Nasional tahun ini adalah “Santri Mandiri, NKRI Hebat”.
Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam pidatonya mengatakan bahwa santri memiliki peran yang strategis dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia. Menurutnya telah banyak upaya yang dilakukan santri dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia pada masa perjuangan melawan penjajah di masa lampau. “Peringatan hari santri ini harus dimaknai secara mendalam. Tidak hanya mengenang jasa santri di masa lampau. Peringatan hari santri hendaknya dijadikan pengobar semangat kaum santri untuk mengisi lemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendahulunya,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Hari Santri Nasional ini juga dimaknai sebagai persatuan langkah santri. Ia berharap para santri dapat menjaga jiwa religius keislamannya dan jiwa nasionalis kebangsaan. Sri Purnomo juga mengajak para santri untuk dapat menjadi partner pemerintah dalam menanggapi isu yang selalu marak, melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan. “Seperti mempromosikan gerakan anti narkoba, gerakan anti kekerasan, gerakan anti radikalisme, dan sebagainya,” jelasnya.
Sementara itu, Irianto Nugroho selaku ketua panitia Upacara Hari Santri Nasional di Kabupaten Sleman mengungkapkan ada 141 pondok pesantren yang mengikuti upacara tersebut, yang terdiri dari 20 pondok pesantren modern dan 121 pondok salafi. Lebih lanjut ia berharap pondok pesantren mampu menjadi metode utama dalam mempersiapkan generasi di masa depan. “Kalau akhlaknya sudah dipersiapkan, maka ke depan kita akan mempunyai pemimpin yang bukan hanya pandai secara intelektual, tapi juga pengetahuan agama serta aplikasinya.
Upacara tersebut di ditutup dengan atraksi bela diri dan unjuk kemampuan dari Barisan Nahdhatul Ulama Serba Guna (Banser) yang memukau para peserta upacara. Kemudian acara dilanjutkan dengan Kirab oleh seluruh peserta upacara.