Suara sirine yang memecah keheningan pagi, membuat 3625 orang warga Pakem dievakuasi di Lapangan Harjobinangun Pakem akibat dari naiknya status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga. Evakuasi tersebut dilakukan pada 3 Padukuhan yang terdiri dari Desa Harjobinangun, Hargobinangun, Candibinangun. Tampak raut kecemesan terlihat dari wajah para warga yang dievakuasi, terlebih banyak kelompok rentan tertatih-tatih menyelamatkan diri. Kesigapan tim Forum Penguran Resiko Bencana (FPRB) Desa Harjobinangun bersama tim kesehatan, BPBD Sleman, dan relawan bahu membahu menangani para pengungsi nampak dalam situasi tersebut yang merupakan Gladi Lapang Simulasi Bencana dan Pengukuhan  FPRB Desa Harjobinangun, Selasa (17/10).

Dalam upaya untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, pemerintah memiliki perhatian serius dalam upaya peningkatan kapasitas untuk masyarakat desa. Karena masyarakatnya adalah pelaku utama dalam upaya penanggulangan bencana, dan sekaligus menjadi kelompok pertama yang menrema dampak bencana.  Dalam rangkaian acara gladi lapang tersebut, juga terdapat prosesi pengukuhan pengurus Forum Pengurang Resiko Bencana Desa Harjobinangun oleh Wakli Bupati Sleman

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam sambutanya menyampaikan bahwa, kegiatan gladi lapang ini menjadi momen strategis bagi masyarakat Sleman, khususnya bagi masyrakat Desa Harjobinangun untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyrakat terkait bencana erupsi Gunung Merapi.

“Saya berharap, keberadaan forum ini dapat berkontribusi secara positif dalam penanganan bencana di Kabupaten Sleman sekaligus mampu menjadi motor penggerak masyarakat dalam mitigasi bencana,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Sleman mempunyai komitmen untuk terus membekali masyarakat dengan kemampuan mitigasi bencana. Sleman terus menudukung pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) sejak tahun 2014 sampai dengan hari ini di Sleman sudah dikukuhkan sebanyak  36  Destana.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan Bencana BPBD DIY, Heri Siswanto dalam sambutannya mengatakan, berdasarkan pemetaan yang dilaksanakan pada tahun 2012, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat 12 potensi bencana. Dari 438 desa yang ada di DIY 301 desa merupakan desa rawan bencana, salah satunya di Desa Harjobinangun. “Desa Harjobinangun merupakan Destana (Desa Tangguh Bencana) yang ke 23 dari 29 Destana yang ditargetkan pada tahun 2017”, imbuhnya.