Bupati Sleman Sri Purnomo, M.Si menghadiri panen perdana lele sistem bioflok di komplek Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan, Yogyakarta pada Jum’at (13/10). Dalam acara tersebut turut hadir juga Sekretaris Jendral Kementrian Kelautan dan Perikanan RI Rifky Effendi Hardijanto, Dirjen  Perikanan Budidaya KKP RI Slamet Soebjakto, Asisten  Daerah 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi DIY Drs. Sigit Raharjo, MM dan  Anggota DPD RI perwakilan DIY Afnan Hadikusumo.

Sekretaris Jendral Kementerian Kelautan dan Perikanan Rifky Effendi Hardijanto mengatakan kelebihan inovasi teknologi lele bioflok dibanding sistem konvensional ini diantaranya produktivitas tinggi, ramah lingkungan, penggunaan lahan dan sumber daya air yang lebih dari 80% dan memiliki nilai tambah keuntungan ganda.

“Manusia tambah banyak, lahannya terbatas disinilah inovasi dibutuhkan, makanya kita buat yang namanya sistem bioflok,” kata rifky.

Mneurutnyq Ponpes MBS ditunjuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk pengembangan program lele bioflok dengan mendapat dukungan sarana dan prasarana  sebesar Rp 200.000.000,-. Dari hasil panen yang dilakukan, keuntungan atau laba bersih memperoleh hasil Rp 101.000.000,- per tahun yang artinya pengembalian investasi bisa dilakukan 1-2 tahun.

Menurutnya tahun 2017 pemerintah mendukung pengembangan bioflok nasional sebanyak 203 unit usaha di 88 Kabupaten Kota yang tersebar di 27 provinsi. Target sasaran adalah sebanyak 168 ponpes, yayasan, lembaga pendidikan, koperasi, dan lembaga keagamaan dengan nilai anggarn sebesar  Rp 40,6 Milyar. Melalui program ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 2.030 orang dan pemberdayaan bagi sekitar 157.000 santri serta mencetak calon wirausaha baru dibidang perikanan budidaya.

“Melalui program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Rp 7.000,- per kg dibandingkan dengan teknologi konvensional yang hanya sebesar Rp 3.000,- per kg,” tambahnya.

Wakil Gubernur DIY dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten Daerah 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi DIY Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM mengatakan  produksi perikanan budidaya masih diandalkan dan dikembangkan untuk meningkatkan produksi  dalam upaya menyediakan ikan konsumsi karen berkontribusi  sangat besar.

“Berkaitan dengan lahan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta maka dibutuhkan inovasi teknologi  budidaya ikan. Oleh karena itu, bantuan sarana produksi perikanan budidaya secara intensif seperti sistem bioflok akan sangat tepat dan akan membantu kepada kelompok pembudidaya ikan dalam menekan biaya,” kata  wakil Gubernur DIY.

Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo, M.Si  yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi bantuan pemerintah pusat dalam pengembangan program lele bioflok. Ia berharap bantuan ini juga dapat disalurkan pada pondok-pondok pesantren lainnya yang ada di Kabupaten Sleman.  “Bantuan program lele sistem bioflok ini sangat baik karena  berputar,  bergulir dan akan dikembangkan untuk melatih jiwa kewirausahaan yang  akhirnya dapat mensejahterakan pondok pesantren dan masyarakat yang ada di Kabupaten Sleman”, katanya.