Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sleman mengadakan Pembinaan Manajemen Rumah Tangga yang bertempat di Aula Gedung Unit I Pemda Sleman, Kamis (28/9). Acara yang dihadiri perwakilan TP PKK  dari17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman tersebut mengangkat tema “Ketahanan Keluarga”.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yaitu dr. Wisnu Murti Yani, M.Sc. selaku  Kepala  Seksi  Kesehatan Keluarga  dan  Gizi  Dinas  Kesehatan Kabupaten Sleman, HY. Aji Wulantara SH. M.Hum., selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, dan Jazim Sumirat, SH. M.Si selaku  Kepala Dinas  Kependudukan dan  Catatan Sipil Kabupaten Sleman.

Dalam sesi talk show pertama yang diisi oleh dr. Wisnu Murti Yani, M.Sc.,memaparkan bahwa dalam ketahanan keluarga mencakup 3 komponen, yaitu ketahanan fisik, ketahan psikologis, dan ketahanan sosial. Menurutnya ketahanan fisik keluarga paling  penting  karena  menyangkut  bagaimana keluarga itu memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan pangan, gizi, sandang  dan  papan.  “Untuk  itu  supaya  keluarga  kita tetap harmonis tetap terjaga ketahanannya, maka ketiga  komponen  tersebut harus  dipersiapkan  dan direncanakan  dalam suatu lingkup keluarga berencana”, jelasnya.

Dalam sesi talk show yang kedua diisi oleh HY.Aji Wulantara SH. M.Hum  memaparkan terkait  ketahanan sosial dan budaya dalam konteks keluarga. Kebudayaan menurutnya berbicara mengenai manusia atau keluarga itu sendiri.Didalam kebudayaan ada yang namanya nilai, sedangkan dalam pendidikan keluarga ini nilai memiliki arti yang sangat bermakna karena dapat membentuk karakter.

“Dengan karakter budaya ini diharapkan keluarga mampu menjadi sebuah inspirasi bagi kehidupan masyarakat yang lebih baik  dalam  tatanan masyarakat yang lebih luas”, kata Aji

Sedangkan Kepala Dukcapil Kabupaten Sleman Jazim Sumirat, SH. M.Si., mengapresiasi TP PKK Kabupaten Sleman yang telah mengadakan pembinaan kursus manajemen rumah tangga yang dialami oleh  masyarakat. ”Sehubungan  itu tentunya  dari dinas yang mengampu permasalahan-permasalahan keluarga, khususnya administrasi  kependudukan  diharapkan bisa dipahami oleh  masyarakat melalui ibu-ibu para kader-kader  yang ada sehingga permasalahan yang menyangkut  pengakuan  anak atau  akte kelahiran  sejak dini bisa tersosialisasikan kepada masyarakat.” kata Jazim.

Terkait administrasi kependudukan khususnya kepemilikan KTP elektronik saat ini , Jazim menambahkan bahwamasih ada sekitar 30.000 yang belum melakukan perekaman. Sedangkan untuk kepemilikan akte kelahiran yang ditargetkan 85% terpenuhi di tahun 2017, saat ini pihaknya terus berjuang keras dan telah mencapai 78,5% wargaSleman yang telah memiliki akte.

Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Sleman Kustini Sri  Purnomo  berharap  dengan  terselenggaranya  pembinaan kursus tersebut  dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Acara yang diakhiri dengan simulasi  tersebut mensimulasikan  manajemen penanganan  terhadap masalah keluarga yang sering terjadi dikehidupan masyarakat.