Masyarakat belum seluruhnya memahami fungsi obat dalam kehidupan sehari-hari. Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menyampaikan bahwa penggunaan Obat Rasional (POR) menurutnya harus digunakan  dengan klinis dan dosis yang sesuai. Ada sebagian masyarakat yang beranggapan untuk tetap sehat harus selalu mengkonsumsi obat.

“Jangan minum obat kalau tidak sakit. Jangan minum obat kalau tidak tahu dosisnya, kandungannya, indikasinya dan kontra indikasinya,” ungkapnya dalam acara pembukaan acara Pembekalan GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat), Rabu (20/9), bertempat di Hotel Sahid Jaya Jl. Babarsari Kabupaten Sleman.

Sementara itu, Drs. Heru Sunaryo, Apt, selaku Kabubdit POR Direktorat Pelayanan Kefarmasian Ditjen Farmalkes Kemenkes RI yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya pada tahun 2017 ini telah menggelar kegiatan ini di 79 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan informasi terhadap masyarakat akan pentingnya mengetahui cara memilih, mengelola dan mengkonsumsi obat secara baik dan benar.

Sedangkan di DIY baru ada dua Kabupaten yang terlibat, yakni Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. “Kita cari Kabupaten/Kota yang memiliki komitmen dalam pemberdayaan masyarakatnya, komitmen anggaran, komitmen tenaganya”, jelasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan apresiasinya terhadap pengemasan acara secara umum yang diadakan di Kabupaten Sleman tersebut yang menurutnya lebih baik dibandingkan dengan tempat-tempat lain. “Tadi saya suka pertunjukan kolosal yang dibawakan oleh para apoteker. Bagus sekali. Itu nanti akan saya minta rekamannya, kita putarkan di tempat lain,” tuturnya.

Kasi Farmasi, Makanan, dan Minuman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Gunanto mengatakan bahwa pada acara tersebut turut dikukuhkan Agent of Change (AoC) sebanyak 32 orang. AoC ini menurutnya yang akan langsung terjun ke masyarakat untuk memberikan sosialisasi terkait penggunaan dan pengelolaan obat dengan benar.

“Saya harap dengan adanya ini nanti masyarakat dapat terhindar dari efek negatif obat, terhindar dari keterjerumusan penyalahgunaan obat. Semoga masyarakat semakin cerdas memanfaatkan obat,”ujarnya pada acara yang turut dihadiri oleh perwakilan PKK se-Kabupaten Sleman tersebut.