Maraknya penipuan meminta sumbangan mengatasnamakan oknum wartawan akhir-akhir ini cukup meresahkan. Sebagaimana yang terjadi pada beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang beberapa waktu lalu menerima SMS maupun telpon penipuan tersebut.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sleman, Sri Winarti menyampaikan bahwa penipuan yang dilakukan pelaku awalnya melalui SMS mengaku bernama Wahyu dari media Jawa Pos Radar Jogja. Si pelaku menunggu respon kemudian berlanjut melalui telpon. Modus penipuan yang dilakukan dengan SMS hampir seluruh isinya sama, yaitu mengabarkan ada salah seorang wartawan yang sedang sakit dan dirawat di luar kota. Pelaku lantas meminta bantuan materi yang ditransfer ke nomer rekening tertentu.

“Banyak laporan yang masuk pada kami tentang kasus penipuan ini. Kami sudah konfirmasi ke Radar Jogja, tidak ada wartawan bernama Wahyu. Kalau ada kejadian serupa yang mengatasnamakan wartawan salah satu media bisa konfirmasi terlebih dahulu untuk kami kroscek”, kata Sri Winarti.

Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo juga mewanti-wanti pada seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Sleman agar lebih berhati-hati terhadap SMS atau telpon yang mencurigakan. Belum lama ini dirinya juga hampir menjadi korban penipuan. Tercatat 49 kali ada satu nomor yang menghubunginya melalui telpon whatsapp dan ketika diangkat sang penelpon meminta bantuan dengan dalih tertentu. “Dulu juga ada yang mengaku media dari Jakarta menelpon meminta bantuan, ternyata dilain waktu juga ada yang mengaku dari media lain meminta bantuan juga. Harus waspada terhadap sms atau telpon asing yang mencurigakan”, kata Sri Purnomo saat acara Coffe Morning Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Sleman di Aula Polres Sleman, Selasa (12/9).