Qurban Sebagai Bentuk Kepedulian Sosial
Sholat Hari Raya Idul Adha 1438 H, Jumat (1/9) di lapangan Denggung Sleman dengan Imam dan Khotib Dr. Yayan Suryana, M.Ag (Dosen Universitas Islam Negeri Yogyakarta) dipadati jamaah termasuk Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, Msi dan Wakil Bupati Sleman Dra. Sri Muslimatun, M.Kes. Sholat Idul Adha di lingkungan Pemkab Sleman juga dilakukan di Masjid Agung Dr. Wahidin Sudorohusodo yang bertindak sebagai Imam dan Khotib Moh. Hasyim yang merupakan Dosen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Yayan Suryana,M.Ag dalam khutbahnya antara lain menyampaikan bahwa Hari raya Idul Adha disebut juga Hari Raya Qurban, sebab hari raya tersebut terkait dengan pengorbanan Nabi Ibrahim As yang pernah diperintahkan Allah SWT lewat mimpi untuk menyembelih putra tercintanya Ismail As kemudian diganti dengan seekor kambing qibas karena perintah tersebut hanyalah ujian. “Pada hari ini atau tiga hari sesudahnya (hari tasyrik) disyariatkan kepada kaum muslimin agar menyembelih hewan qurban bagi orang-orang yang memiliki kemampuan untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan baik meminta ataupun tidak meminta, mengikuti semangat pengorbanan yaang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as.” kata Yayan.
Menurutnya qurban merupakan amal kebajikan yang mempunyai implikasi sosial yang sangat penting. Daging hewan qurban yang dibagikan adalah sebagai bentuk rasa empati, simpati serta kepedulian kita kepada masyarakat yang berhak, kaum lemah, kaum papa, yatim piatu, dan fakir miskin tanpa membedakan serta melihat mereka beragama, bersuku, berbangsa, dan berwarna kulit apa. Pesan yang lebih penting lagi dari ibadah qurban tersebut adalah munculnya kesadaran berupa kepedulian untuk berbagi kepada sesama, bukan hanya dalam bentuk material seperti daging qurban, tetapi kepedulian lainnya dalam memuliakan orang lain sebagai wujud dari ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Sementara itu Moh. Hasyim saat khotbah di Masjid Dr. Wahidin Sudirohusodo sleman menyampaikan bahwa hidup dan kehidupan yang kita jalani haruslah berorientasi kepada akhirat. Maka aktifitas apapun yang kita lakukan termasuk yang dianggap sebagai aktifitas keduniaan, seperti bekerja, belajar, mengembangkan iptek, dan lainnya haruslah berorientasi kepada kehidupan akhirat. Artinya motivasi untuk mengerjakan semua itu adalah semata-mata ikhlas karena Allah, untuk mengharap ridhaNya agar kemudian menjadi amal shalih yang akan mendapat balasan dariNya di akhirat nanti maupun di dunia saat ini.
“Hidup kita ini kita jalani bukan untuk menuruti kemauan-kemauan atau keinginan-keinginan kita sendiri, melainkan harus disesuaikan dengan kehendak Allah. Seluruh aktivitas hidup haruslah diorientasikan untuk beribadah kepadaNya seraya mengharap untuk memperoleh ridlaNya sehingga mencapai hidup bahagia dunia akhirat.”, kata Hasyim.
Beberapa lokasi di Kabupaten Sleman yang dijadikan tempat Sholat Idul Adha antara lain Halaman Polda DIY dengan Imam/Khatib Prof.Dr.Hamim Zarkasyi P,M.Si, Lapangan 403 dengan Imam/Khatib Dr.H.Tulus Mustafa,LC,MA, GOR UNY dengan Imam/Khatib Dr. Chairil Anwar,M.Si, Halaman Kampus UIN dengan Imam/khatib Prof. Dr. Maragustam Siregar, halaman Graha Sabha Pramana Prof. Dr. Yunahar Ilyas. Sementara di Halaman Mapolres Sleman bertindak sebagai Imam/khatib KH. Arif Munaajaad, S.Pd dan di lapangan Pandowoharjo dengan Imam/khatib KH. Bahron Farachi.