Teknologi Bacillus Tingkatkan Produksi Cabe Petani Widodomartani
Panen raya Cabe Rawit jenis Burga telah dilakukan di Pondok II Pondokwonolelo Widodomartani Ngemplak Jumat (21/7). Panen Cabe tersebut dilakukan oleh Asekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dra. Suyamsih, Kepala Bank Indonesia perwakilan Yogyakarta Budi Hanoto, Kepalaa Bidang Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian DIY Ir. Parjiyem, Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Ir. Edy Sri Harmanta, MM, Camat Ngemplak Drs. Subagyo, MM.
Cabe Rawit yang dipanen tersebut merupakan demplot milik kelompok tani Taruna Bumi Pondok II Pondokwonolelo Ngemplak seluas 1000 meter persegi yang ditanam dengan teknologi Bacillus. Sedangkan luas lahan persawahan yang ditanami cabe tersebut seluas 25 Ha.
Ketua kelompok tani Taruna Bumi Suharno menyampaikan bahwa lahan pertanian yang ditanami Cabe di sekitar Pondok Wonolelo tersebut luasnya mencapai 40 an Ha. Baik jenis Cabe Rawit maupun Cabe Keriting. Lebih lanjut disampaikan bahwa sistem penjualan Cabe di Kelompok Tani Taruna Bumi sudah menggunakan sitem lelang dan sudah berjalan dua pekan. Sistem penjualan dengan lelang yang sudah berjalan dua pekan tersebut berhasil menjual Cabe Rawit sejumlah 5,213 Ton, Cabe Keriting 1,053 ton dan cabe hijau 93,1 kg hingga total cabe yang telah dijual dengan sistem lelang mencapai 5,306 ton.
Disampaikan pula bahwa teknologi Bacillus tersebut dikembangkan oleh UGM dan diterapkan di Kelompok tani Taruna Bumi, dengan sitem tersebut ternyata hasilnya lebih baik dibanding dengan menggunakan obat pestisida. Disamping itu untuk mencapai hasil yang maksimal dengan sistem pupuk berimbang. Dengan penggunaan teknologi Bacillus lahan 1.000 m2 mampu menghasilkan 5 kwintal cabe.
Sedangkan Asekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan menyampaikan bahwa dengan budidaya cabe menggunakan teknologi Bacillus ternyata mampu menghasilkan cabe jauh lebih baik, oleh karena itu diharapkan petani yang lain juga harus mampu dan mau menggunakan teknologi tersebut. Menyangkut pemasaran, Suyamsih berharap agar petani dalam menjual hasil produksinya dengan sitem lelang seperti yang dilakukan kelompok tani Taruna Bumi. Karena dengan sistem lelang tersebut mampu mengangkat harga lebih baik dibanding dengan menjual secara perorangan.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan simulasi lelang cabe dan penyerahan bantuan polibag yang sudah berisi bibit cabe oleh Asekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan kepada petani di Bimomartani, Widodomartani. Usai panen raya cabe rawit tersebut juga dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Lelang Cabe oleh Asekda Bidang ekonomi daan Pembangunan, Pimpinan BI cabang Yogyakarta, dll.