Katarak masih menjadi penyebab nomer satu kebutaan di Indonesia. Menurut dr. M. Bayu Sasongko Sp.M, Ph. D, dari  Persatuan Dokter Spesial Mata Indonesia (Perdami) menyampaikan bahwa penduduk Indonesia yang menderita katarak mencapai 1,7%. “Laju pertumbuhan penderita katarak sendiri 0,1% setiap tahunnya. Selain katarak, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi juga menjadi penyebab kebutaan”,  jelas Bayu.

Berkaca dari hal tersebut Pemkab Sleman bekerjasama dengan Perdami dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.menyelenggarakan Bhakti Sosial Operasi Katarak di RSUD Sleman, Minggu (14/5).

Direktur RSUD Sleman menyampaikan bahwa bhakti sosial dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-101 tersebut diikuti oleh 62 pasien penderita katarak. Menurutnya pada hari Sabtu(13/5) lalu dilakukan screening pada 72 pasien yang mendaftar, dan dari hasil screening tersebut tersaring 62 pasien yang harus menjalani operasi.

“Target kami sebelumnya hanya 50 peserta, Alhamdulillah antusiasme masyarakat sangat tinggi dan melebihi target. Peserta tidak hanya dari Kabupaten Sleman saja, namun ada dari luar Sleman seperti Bantul dan Gunungkidul bahkan luar provinsi seperti Cirebon dan Kalimantan”, kata Joko.

Joko menambahkan bahwa dalam operasi katarak tersebut RSUD Sleman menyediakan 5 kamar operasi dan melibatkan total 42 tenaga medis yang 10 diantaranya merupakan dokter spesialis mata dari RSUD Sleman dan Perdami DIY.

Sementara itu Bupati Sleman yang juga hadir secara langsung memantau proses operasi memberikan apresiasi pada Perdami DIY yang memberikan sumbangsihnya dengan turun langsung memberikan bantuan tenaga medis dokter spesialis mata..Selain itu Sri Purnomo juga memberikan apresiasinya pada  PT. Bank BRI yang telah memberikan Bantuan Bina Lingkungan sebesar Rp 50.000.000,- untuk menunjang pelaksanaan bhakti sosial tersebut.

Sri Purnomo berharap kegiatan serupa dapat digelar rutin kedepan agar masyarakat dapat merasakan langsung pelayanan yang diberikan pemerintah dalam bidang kesehatan. “Kami berharap manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama bagi saudara-saudara kita pasien penderita katarak yang kurang mampu agar dapat meringankan beban mereka”, kata Sri Purnomo