Ikatan Dimas Diajeng Sleman (IDDS) mengadakan Pemilihan Dimas Diajeng Cilik Sleman (PDDCS) 2017 dalam rangka pengenalan wisata dan budaya asli Yogyakarta, khususnya Sleman, kepada anak sejak dini. Kegiatan ini merupakan wujud nyata IDDS dalam memberikan kontribusi pada bidang pariwisata dan kebudayaan.Ketua IDDS, Bayu menyampaikan dengan tema “Dedolanan” harapannya anak – anak tetap akan melestarikan permainan tradisional yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan di tengah pesatnya perkembangan teknologi di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Kamis (4/5).

Selain untuk mengenalkan wisata dan budaya di DIY, acara tersebut juga diharapkan menjadi pelopor untuk pemilihan dimas diajeng untuk regional kabupaten/kota lain. Untuk saat ini pemilihan dimas diajeng cilik baru diselenggarakan oleh Sleman saja. “Tertarik dengan ajang pemilihan Dimas Diajeng Cilik karena ingin mengetahui lebih banyak tentang potensi yang ada di Kabupaten Sleman”, kata Eidely Meisya Putri dari SD Sendangadi 1 yang berbakat dalam bidang tari klasik.

Ika, Ibu dari Katarina Artanti Indria Larasati dari SD Pangudi Luhur menambahkan dengan mengikuti pemilihan Dimas Diajeng Sleman mampu menambahkan wawasan dalam hal budaya, wisata, dan bersikap dalam pergaulan sehari – hari. Setelah terpilih, para finalis mengikuti berbagai macam kegiatan untuk lebih mengembangkan diri, seperti pembekalan materi pariwisata dan kebudayaan, jelajah budaya, city tour, bakti sosial, dan latihan persiapan penjurian akhir serta malam penobatan.

Pemilihan Dimas Diajeng Cilik telah diawali dengan kegiatan Cultourism #3 sebagai pengenalan di bulan Januari kemarin. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan seleksi, yaitu tes tertulis yang diikuti 131 anak, (41 dimas dan 90 diajeng) dan wawancara sekaligus unjuk bakat yang diikuti 60 semifinalis dari seluruh peserta yang berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Akhimya terpilih 15 pasang dimas dan diajeng cilik yang diumumkan sekaligus disambut pada Sugeng Rawuh Party awal April lalu. Berikut 15 pasang peserta Dimas Diajeng Cilik 2017, Agavia Velove, Akinza Chevalier Kiyosaki, Aldinsyah Ramadhan Putra, Andrea Chieva Belani, Angela Prajnaparamita Galuh Handaya, Arjen Robben Almaghazy, Bagas Kuncoro Jati, Daniel Agasstya Naranda, Eidely Meisya Putri, Fadil Alfayat, Favian Ghani Nugraha, Intan Sukisni, Jessica Mawar Jingga Rastana, Katarina Artanti Indria Larasati, Keryn Charlie Dickinson.

Dan, M. Paco Tyrone Khajizi, Muhammad Farrel Alfathin, Muhammad Fathan Nugroho, Muhammad Ramzi Alghiffary, Nadine Revandra Akila Putri, Natanael Andhika Maheswara, Queency Nagisa Mafta Ramadhani, R.r Mahasasi Darmaningtyas Kirani, Rafa Alaztar, Ratri Gendhis Pratiwi, Syakira Marsya Tarrifah, Wilibrordus Valerino Seto Nugroho Putro, Winayu Ainun Nasuroh, Zaskia Aulia Putri Fauziyah, Ziauddin Dzilmi Yusuf. “Berdasarkan jumlah peserta, antusiasme masyarakat sekarang jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan PDDCS 2015”, kata Bayu.

Meskipun dimas dan diajeng cilik ini masih bersekolah serta harus belajar dan mengerjakan tugas, mereka tetap antusias mengikuti setiap kegiatan yang diadakan dan berproses bersama-sama. Kegiatan ini didukung oleh Dinas Pariwisata Sleman, Dinas Kebudayaan Sleman, Humas Sleman, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Sleman, Jogja Bay, Concept Photostudio, TWC, Pertamina, Lets Travel, Agrowisata Bhumi Merapi, Telkomsel, Bank Sleman, Omah Kecebong, Jogja Scrummy, BLV Sweets Deli, LA Flaure, Bakpia Juara, Fit & Fun, Shindu Kusuma Edupark, Kalithi, Harpi, Siiplah, Cokelat Ndalem, Marwell, Huxon, Joglo Dhahar, Sinaro, Duta Museum DIY, Duta Damai Dunia Maya BNPT, Komunitas Rumah Tua, dan Komunitas Museum Malam.Tahap penjurian akhir akan diadakan pada Sabtu, 6 Mei 2017 di Rumah Dinas Bupati Sleman dan dinobatkan pada Minggu, 7 Mei 2017 pukul 18.30 WIB di Jogja Bay Adventure Waterpark, Maguwoharjo, Sleman.