Desa Banyuraden, Gamping, Sleman menyelenggarakan Gelar Potensi Seni dan Budaya Banyuraden 2017 di Embung Serut, Banyuraden pada Sabtu (15/4). Acara yang dihadiri secara langsung oleh Bupati Sleman tersebut dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Dalam pola mewujudkan masyarakat berbudaya di Kabupaten Sleman dilakukan secara berjenjang dari kantong budaya yang dipilih pada suatu desa yang memiliki potensi dasar. Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantoro menyampaikan bahwa dari potensi dasar yang ada tersebut kemudian dikembangkan serta diberdayakan menjadi rintisan desa budaya dan akhirnya menjadi desa budaya.

“Semua desa memiliki potensi kebudayaan, menjadi tugas pemerintah untuk mengarahkan dan membina aktivitas budaya masyarakat agar kebudayaan yang ada mengerucut pada suatu titik sehingga terwujud masyarakat berbudaya sesuai dengan visi Pemkab Sleman”, kata Aji.

Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo mengapresiasi terselenggaranya gelar potensi dan seni budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pemdes Banyuraden. Menurutnya  potensi budaya yang ada di Banyuraden bisa digali dengan maksimal serta dapat dikembangkan sehingga Banyuraden mampu menjadi salah satu kantong budaya di Sleman.

“Banyuraden merupakan salah satu desa di Kabupaten Sleman yang seringkali menyelenggarakan event budaya, bahkan ada acara budaya tahunan yang rutin diselenggarakan. Saya berharap even-even budaya tersebut terus dijaga dan dikembangkan agar Banyuraden mampu menjadi kantong budaya di Sleman”, jelas Sri Purnomo.

Dalam gelar potensi dan budaya yang diselenggarakan terdapat berbagai acara seperti Talkshow yang menghadirkan pembicara Tri Suko (pengrajin gamelan), Gaung Kyan Renantya Sidharta (penata iringan ketoprak terbaik 2015), Ethan Louis Boyd (pengrawit gamelan asal Amerika), Aji Wulantara (Plt Kepala Disbud Sleman), Sarjono (penggiat seni Banyuraden). Selain itu juga ditampilkan 10 maca tarian, bazar aneka potensi, sholawat, karawitan, dan kethoprak.