Festival Ajang Bakat Anak Istimewa Wadahi Bakat Anak Berkebutuhan Khusus
Wakil Bupati Kabupaten Sleman, Sri Muslimatun membuka Festival Ajang Bakat Anak Istimewa pada hari Sabtu (8/4) kemarin di Kantor Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Acara tersebut merupakan festival unjuk bakat dari anak-anak autis yang diprakarsai oleh Forum Komunikasi Orang Tua dan Masyarakat Peduli Autis Yogyakarta (Forkompak).
Rita Ekawati selaku Ketua Panitia Festival Ajang Bakat Anak Istimewa menyampaikan bahwa peserta dalam Festival Ajang Bakat Anak Istimewa tersebut berjumlah 150 anak yang terdiri sembilan sekolah autis di Yogyakarta, diantaranya Bina Anggita, Citra Mulya Mandiri, Dian Amanah, Fajar Nugraha, Fredofios, Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina, Primagama, Taruna AL-Quran, Yapenas dan Sekolah Inklusi yang memiliki anak didik autis. Festival Ajang Bakat Anak Istimewa tersebut meliputi lomba fotografi, menggambar, mewarnai dan pentas seni.
Rita Ekawati mengungkapkan bahwa acara tersebut berfungsi sebagai wadah bagi anak-anak penyandang autis untuk menunjukkan bakat serta kemampuannya. Selanjutnya acara tersebut juga bertujuan agar orang tua dan masyarakat bisa menerimanya sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri, sehingga hak-haknya sebagai masyarakat dapat terpenuhi. Acara ini juga sebagai sarana kampanye untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyandang autis sehingga dapat tercipta kehidupan yang harmonis di tengan-tengah masyarakat.
Sementara itu, Sri Muslimatun mengungkapkan bahwa sudah banyak contoh keberhasilan yang raih oleh anak-ank autis. Maka yang perlu dilakukan oleh orang tua dan masyarakat adalah mengarahkan dan mengoptimalkan kemampuan yang mereka miliki, salah satunya dengan Festival Ajang Bakat yang diadakan oleh Forkompak tersebut.
Bertepatan dengan Hari Autis Sedunia tersebut, Sri Muslimatun Berharap agar acara tersebut tida hanya berhenti sebagai acara seremonial saja. Namun juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana informasi dan edukasi terhadap masyarakat, sehingga dapat tumbuh kesadaran dan penerimaan masyarakat atas keberadaan anak autis tersebut. Selain itu, Sri Muslimatun juga berharap informasi dan edukasi dapat diberikan kepada orang tua untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk mengarahkan dan memaksimalkan kemampuan anak dalam mempersiakan mereka agar dapat mandiri di tengah-tengah masyarakat.