Dua Jenis Kanker Hantui Perempuan, Dinas Kesehatan Lakukan Sosialisasi dan Screening
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman serta Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sleman melakukan Sosialisasi dan Screening (deteksi dini) Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim di Puskesmas Tempel I, Tempel, Sleman Kamis (6/4). Deteksi tersebut dilakukan pada 1.000 Wanita Usia Subur (WUS) di 5 titik lokasi yang berbeda yaitu di Puskesmas Tempel I, Puskesmas Tempel II, Puskesmas Seyegan, Puskesmas Minggir, dan Puskesmas Mlati II.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Nurulhayah menyampaikan bahwa tujuan sosialisasi tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kanker payudara dan leher rahim (serviks). Menurutnya dua jenis kanker tersebut dapat dideteksi secara dini secara mandiri. “Deteksi kanker payudara bisa dengan Sadari atau periksa payudara sendiri. Sedangkan kanker leher rahim bisa dideteksi dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat atau IVA tes, jika ditemukan kelainan baru ditindak lanjuti dengan pap smear”, jelas Nurul
Menurutnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan rutin guna deteksi dini kanker payudara maupun leher rahim masih rendah. Tahun 2016 sendiri di Kabupaten Sleman berdasarkan data dari Puskesmas , sebanyak 157.408 pasangan usia subur hanya 2.103 yang memeriksakan IVA. “Data tersebut memang belum seluruhnya dari pelayanan kesehatan di Kabupaten Sleman. Sasaran IVA tes adalah pasangan usia subur, sedangkan pemeriksaan kanker payudara adalah wanita usia subur. Dengan sosialisasi ini kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker”, tambah Nurul.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun yang hadir dalam sosialisasi tersebut menyampaikan bahwa kematian terbesar kaum perempuan di dunia diakibatkan oleh dua jenis kanker tersebut. Berdasarkan Permenkes RI No. 43 Tahun 2015 menyatakan bahwa kanker payudara dan leher Rahim merupakan kanker terbanyak di Indonesia yang memerlukan tindakan atau intervensi kesehatan masyarakat dalam bentuk program penanggulangan nasional. Muslimatun menghimbau agar kaum perempuan khususnya di Sleman melakukan deteksi dini untuk mengetahui kondisi terkini dan dapat melakukan langkah antisipatif untuk melakukan pencegahan. Muslimatun juga berharap agar para pesertza sosialisasi dan screening menjadi agen penyebaran informasi bagi kaum perempuan lainnya.