Peringatan hari Air Dunia ke-25, Bupati Sleman Ajak Masyarakat Peka Terhadap Lingkungan
Air adalah unsur terpenting bagi kehidupan. Air tidak hanya menjadi sumber konsumsi bagi masyarakat tetapi juga menjadi faktor pendukung pembangunan ekonomi, sosial dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Masalah air yang sedang dihadapi masyarakat saat ini adalah bagaimana caranya untuk memanfaatkan dan mengelola sumber air agar memiliki kualitas yang baik. Maka dari itu peringatan hari Air Dunia yang ke 25 pada tahun ini bertema “Water & Wastewater” yang diharapkan dengan memperingati hari air dunia ini, dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga, mengelola, dan memanfaatkan air disekitar sehingga memiliki kualitas yang baik seperti yang diungkapkan Bupati Kabupaten Sleman, Drs. H. Sri Purnomo M.Si, dalam sambutan pada acara peringatan Hari Air Sedunia, di Embung Gadung/Agro Wisata Salak Pondoh, Bangunkerto, Turi, Sleman (22/3).
Sri Purnomo mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam pengelolaan sumber daya air selalu berdasarkan 3 pilar utama sesuai dengan UUD Republik Indonesia No.7 Tahun 2004 tentang pengelolaan sumber daya air yaitu konservasi sumber daya air, pemberdayaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
Konservasi sumber daya air di Sleman diupayakan untuk menyimpan sumber daya air sebanyak mungkin. Upaya penyimpanan tersebut melalui pembuatan embung di berbagai tempat di Sleman, membuat sumur resapan di Komplek Pembangunan yang besar dan membuat biopori di daerah yang memiliki lahan kecil.
Terkait permasalahan daya rusak air berlebihan seperti banjir yang terjadi di Sleman, Sri Purnomo mengajak masyarakat untuk peduli dan peka terhadap kondisi lingkungan di sekitar, terutama ketika terjadi banjir. Sering terjadi nya banjir di Sleman diakibatkan ada nya selokan yang tersumbat. Jika terjadi banjir diharapkan masyarakat memiliki antusias sendiri untuk membersihkan selokan yang tersumbat tanpa harus menunggu tindakan dari pemerintah.
Untuk menyelesaikan permasalahan limbah air, pemerintah sudah mendorong pengelolaan limbah air ini dengan adanya IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) Komunal yang terletak di Sewon, Bantul. IPAL komunal adalah bagian agar limbah tidak mencemari tanah dan lingkungan melalui pengelolaan sehingga ketika air kembali ke sungai sudah daloam kondisi sehat. Serta sisa residu dari hasil pengelolaan limbah bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.
“Dengan memperingati hari air ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap manajemen air sehingga air tersisa yang akan dibuang tidak mencemari lingkungan lain”, ungkap Sri Purnomo di akhir sambutannya.
Dalam acara tersebut Sri Purnomo bersama Forkopimda melepaskan bibit ikan nila di Embung Gadung sebagai wujud upaya pelestarian lingkungan.