Hasil panen raya Desa Sumbersari, Moyudan, Sleman pada Selasa (7/3) yang dihadiri Bupati Sleman, Kasrem 072 Pamungkas, dan Kepala Bulog DIY cukup menggembirakan. Pasalnya dari hasil panen kurang lebih 60 Ha dari total luas 215 Ha lahan pertanian di desa tersebut mendapatkan hasil  ubinan 7,68 ton per hektar. Padi jenis Ciherang yang dipanen pun berkualitas karena Bulog DIY berani membeli gabah kering dengan harga maksimal yaitu Rp 3.700,- perkilonya.

Kepala Bulog Divre DIY Miftahul Adha menjelaskan bahwa dalam penyerapan gabah petani pihaknya mengacu pada Inpres No 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah yang di dalamnya mengatur tentang harga pembelian pemerintah untuk gabah/ beras. Menurutnya gabah dengan minimal 25-30% kadar air dan hampa kotoran 11-15% dibeli dengan harga maksimal yaitu Rp 3.700,-. “Berapapun produksinya kami beli, jika kualitasnya sesuai akan kami beli dengan harga maksimal”, katanya.

Miftahul juga menyampaikan bahwa pada 2016 lalu Bulog DIY mampu melampaui target pusat. “Target 2016 lalu sebesar 55.000 ton beras untuk DIY, bisa mencapai 60.200 ton dan  sekitar 30-40% disuplai dari Sleman. Sedangkan target 2017 55.700 ton beras, tapi kami Bulog DIY juga punya target sendiri yaitu 60.400 ton dan berharap Sleman dapat mesuplai 25-35 ribu ton beras dari target tersebut”, tambah Miftahul.

Bupati Sleman Sri Purnomo memberi apresiasi pada Bulog DIY yang membeli gabah kering hasil panen dengan harga maksimal. Menurutnya hal tersebut dapat memotivasi para petani di Sleman untuk meningkatkan kualitas hasil pertaniannya. “Kami  siap mesuplai beras dari gapoktan seluruh wilayah Sleman dan mudah-mudahan separuh dari target penyerapan beras atau gabah di DIY bisa dipenuhi dari petani Sleman”, kata Sri Purnomo

Sementara itu Kasrem 072 Pamungkas Kolonel Inf Ida Bagus Ketut Surya Wadaya menyampaikan bahwa dalam mendukung ketahanan pangan, pihak TNI turut membantu pengawalan dari proses benih hingga ketersediaan pupuk. Dalam rangka memajukan pertanian Menurutnya TNI sudah melakukan MoU dengan Kementerian Pertanian. “Saya berharap dengan sinergi ini bidang pertanian dapat semakin maju”, harap Ida.