Sleman Kembali Galakkan ‘Jajar Legowo’ Untuk Intensifkan Panen Padi
Gapoktan Bimo Makmur melakukan panen raya padi jenis Hibrida Sembada 168 pada Kamis (23/2) di Rogobangsan, Bimomartani, Ngemplak, Sleman. Panen raya yang secara simbolis diawali oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun tersebut memperoleh hasil yang cukup menggembirakan yaitu rata-rata 9,18 ton/Ha.
Mulyadi selaku Ketua Gapoktan Bimo Makmur menjelaskan bahwa padi varietas Hibrida Sembada 168 tersebut baru pertama kali ditanam oleh petani di wilayahnya. Biasanya ketika musim penghujan petani sekitar Bimomartani menggunakan benih jenis Ciherang, Mikongga, dan IR 64. Bibit Hibrida Sembada 168 tersebut menurutnya merupakan subsidi dari Dinas Pertanian Kabupaten Sleman yang ditanam untuk percobaan.”Panen raya wilayah pertanian Gapoktan Bimo Makmur Bimomartani meliputi Kalibulus, Rogobangsan, dan Krebet yang luas lahannya sekitar 100 Ha”, jelas Mulyadi. Panen ini diharapkan mampu memotivasi para petani dalam memproduksi padi secara maksimal, sehingga Sleman mampu mempertahankan predikatnya sebagai gudang berasnyapropinsi DIY.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menyampaikan bahwa dari waktu ke waktu upaya untuk mempertahankan produksi beras di Sleman menghadapi tantangan yang sangat berat. Terlebih lagi luas lahan pertanian yang ada di Sleman ini dari tahun ke tahun semakin menyusut. ”Dengan pelaksanaan panen raya padi ini saya semoga dapat memotivasi kelompok-kelompok tani lainnya untuk mengoptimalkan produksinya”, kata Muslimatun
Menurutnya Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya untuk meningkatkan inovasi dalam menjawab tantangan yang ada termasuk dalam pertanian. Pemerintah Kabupaten Sleman telah menggalakkan pola tanam jajar legowo dan mewajibkan pola tanam jajar legowo bagi kelompok tani yang menerima bantuan. Keunggulan dari pola tanam ini adalah peningkatan hasil produksi, karena pola tanam ini berimplikasi pada kemudahan dalam pemberian pupuk dan pengendalian organisme penggangu serta kemampuan dalam menjaga kesuburan tanah karena adanya jarak tanam.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Sleman juga mewajibkan penambahan pupuk organik sebagai upaya dalam menjaga kualitas hasil produksi yang aman bagi kesehatan, adanya pola tanam dan pemupukan berimbang serta menggalakkan pertanian pangan yang ramah lingkungan. Harapannya melalui berbagai inovasi yang kami galakkan ini dapat berkontribusi secara positif terhadap peningkatan hasil produksi pertanian khususnya padi di Kabupaten Sleman.
”Saya berharap ke depan petani dapat terus berinovasi mengembangkan budidaya pertanian guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Berkaitan dengan hal ini, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, diharapkan dapat terus memotivasi petani agar semakin inovatif dan bisa memanfaatkan tekhnologi tepat guna dalam upaya meningkatkan produktifitaspertanian.