Sri Purnomo Ajak Warga Kembali Aktif Siskamling
Kasus kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini cukup memprihatinkan, seperti merebaknya kasus klitih dan kasus kebakaran atau terduga dibakar yang terjadi di 8 lokasi wilayah Kecamatan Godean dan Kecamatan Gamping beberapa waktu lalu. Bupati Sleman Sri Purnomo dalam amanat upacara bendera pada Jumat (17/2) yang dibacakan oleh Kapolres Sleman AKBP Burkan Rudy Satria, S.IK., selaku inspektur upacara menyampaikan bahwa kasus-kasus tersebut menuntut perhatian tidak hanya bagi jajaran Pemerintah, para pemangku kebijakan, dan aparat keamanan namun juga komponen masyarakat, untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan ketentraman lingkungan.
“Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan bagian dari masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayahnya masing-masing”, jelas Bupati Sleman.
Menurut Sri Purnomo, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tindak kriminalitas yaitu dengan kembali mengintensifkan kegiatan siskamling di lingkungan masing-masing. Masyarakat juga diharapkan selalu memonitor setiap warga asing yang datang dilingkungannya untuk mengantisipasi kejadian serupa dan tindak kriminal lainnya.
”Selain upaya-upaya preventif yang dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat, saya berharap masyarakat, jajaran pemerintah serta aparat keamananan mampu meningkatkan koordinasi guna terwujudnya stabilitas keamanan”, harap Bupati.
Lebih lanjut Sri Purnomo menyampaikan bahwa berdasar hasil penelitian perubahan sosial dan potensi konflik tahun 2016 di 5 kabupaten/kota se DIY,Indeks Potensi Konflik akibat tindakan premanisme di Kabupaten Sleman meningkat. Kecamatan Mlati, Depok, dan Gamping merupakan 3 kecamatan dengan potensi konflik premanisme tertinggi sementara Kecamatan Moyudan, Berbah, Kalasan, Cangkringan, dan Prambanan mengalami penurunan. Sri Purnomoberharap kondisi tersebut dapat menjadi gambaran bagi seluruh jajaran dalam upaya menjaga stabilitas keamanan di wilayah kita.
Selain kasus kriminalitas, Sri Purnomo dalam upacara tersebut juga menyampaikan banyaknya berita hoax yang beredar di media sosial saat ini. Menurutnya berita hoax juga berpotensi memunculkan isu-isu yang dapat meresahkan. “Terkait ini, saya menghimbau kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman agar cerdas dalam memilih, memilah, dan mengolah berita yang ada serta tidak turut menyebarkan berita-berita hoax yang tidak jelas sumbernya dan belum tentu dapat dipertanggungjawabkan”, tegasnya.