Masyarakat di Yogyakarta diharapkan meningkatkan kesiap siagaan dan menyiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi. Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta Dr. I Nyoman Sukanta S.Si., MT pada jumpa pers di Press Room Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman pada Kamis (12/1).
Nyoman menjelaskan berdasarkan kondisi dinamika atmosfer laut terkini dan beberapa hari ke depan, kondisi angin dilapisan 850mb menunjukkan adanya angin baratan dan pertemuan angin di atas Pulau Jawa. Kondisi kelembaban di atas Pulau Jawa cukup lembab yaitu lebih dari 80% dan kondisi suhu muka air laut di Perairan selatan Pulau Jawa lebih hangat (0.5°C-1°C) dibandingkan kondisi normalnya.
“Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatkan potensi hujan lebat di wilayah DIY dengan curah hujan di atas 50mm/hari disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan di atas 45km/jam dan dapat berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor”, kata Nyoman.
Nyoman menambahkan bahwa prediksi curah hujan satu minggu kedepan (11 Januari-17 Januari 2017) kategori tinggi (150 mm/minggu-300 mm/minggu) berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Sleman meliputi Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Depok, Mlati, Seyegan, Minggir, Berbah, Ddan beberapa wilayah DIY lainnya.