Hari Kamis (8/12) Pemkab Sleman menggelar Sarasehan Pengembangan Lereng Merapi di The Cangkringan Jogja Villa & Spa. Kepala Bagian Perekonomian Dra. CC. Ambarwati melaporkan bahwa maksud dari dilaksanakan sarasehan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan atas pengembangan Lereng Merapi bagian selatan berbasis wisata. Acara tersebut juga bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan, menginventarisir regulasi yang telah disusun, mengkaji sinkronisasi regulasi, serta menyusun solusi sebagai dasar kebijakan pengembangan Lereng Merapi bagian selatan.

Bupati Sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Assekda Bidang Pembangunan Kabupaten Sleman Dra. Suyamsih, saat membuka Sarasehan Pengembangan Lereng Merapi mengatakan Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan di Kabupaten Sleman. Jika dilihat dalam tiga (3) tahun terakhir ini, jumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 kunjungan wisatawan mencapai 4.986.509 dibanding tahun 2014 yang mencapai 4.171.847. Sementara kunjungan wisatawan hingga September 2016 sekitar 2.915.000 atau 71,10% dari target 4.100.000 wisatawan. Kontribusi PAD sektor pariwisata terhadap PAD Kabupaten juga terus meningkat, pada tahun 2014 sebesar 15,21% meningkat menjadi 16,32% pada tahun 2015.

Lebih lanjut disampaikan bahwa keberadaan Gunung Merapi menjadi kekuatan daya tarik pariwisata bagi Kabupaten Sleman, sehingga keberadaannya menjadi ikon tersendiri bagi pariwisata di Kabupaten Sleman. Sehingga optimalisasi keberadaannya tentu akan menjadi daya dukung bagi sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Upaya untuk menggali dan menggembangkan potensi wisata di Lereng Merapi perlu dilakukan secara sistematis dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terlibat, baik dari pengembangan destinasi wisatanya sendiri, wisata kuliner disekitar lereng Merapi, promosi wisata, serta yang tidak kalah penting adalah pengembangan transportasi penunjang wisata lereng Merapi.

Bupati berharap kegiatan sarasehan tersebut tidak hanya akan menjadi media dalam penyusunan rancangan dalam pengembangan wisata lereng Merapi, namun juga mampu menjadi media dalam menyatukan komitmen dan langkah seluruh stakeholder dalam menjalankan rumusan program yang dihasilkan, sehingga rancangan program menjadi acuan bersama yang harus dilaksananakan oleh semua stakeholder. “Oleh karena itu, saya harapkan sinergisitas dan kerjasama seluruh jajaran terlibat baik Pemerintah maupun komponen masyarakat guna terealisasinya upaya pengembangan wisata lereng Merapi di Kabupaten Sleman”, ujarnya.

Sarasehan dihadiri oleh 100 orang terdiri dari OPD Pemerintah DIY, OPD Pemerintah Kabupaten Sleman, Pemerintah Desa di Kecamatan Cangkringan, Turi, Pakem dan Tempel serta KADIN Sleman, Asosiasi Sleman dan masyarakat di lereng Merapi bagian Selatan. Sarasehan tersebut menghadirkan 3 narasumber, yaitu Assekda Bidang Pembangunan Kabupaten Sleman Dra. Suyamsih, M.Pd, Kabid. Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY Harry Agustriono, ATD., MT, serta Tim Ahli Pusat Studi Pariwisata UGM Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra.