Kita sadari, bahwa dari komposisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis, Kabupaten Sleman memiliki potensi resiko bencana baik akibat faktor alam, non alam maupun bencana sosial. Kecamatan Ngemplak termasuk dalam daerah rawan bencana Merapi, disamping itu, seperti yang telah kita rasakan bersama, perubahan cuaca pada tahun ini terbilang cukup ekstrim. Hal tersebut disampaikan bupati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan wakil bupati sleman Dra. Sri Muslimatun, M.Kes saat pengukuhan pengurus unit pelaksana dan unit operasional penanggulangan bencana kecamatan Ngemplak Senin (21/11) di Halaman kecamatan Ngemplak.

Berkaca dari dampak yang ditimbulkan oleh bencana pada tahun-tahun lalu, menjadi tanggung jawab bersama untuk dapat mengantisipasi kemungkinan resiko bencana yang mungkin terjadi, untuk itu diperlukan kesiapsiagaan semua jajaran, baik pemerintah, swasta dan tentu saja seluruh komponen masyarakat dalam upaya pengurangan resiko bencana.

Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat, harus tanggap terhadap ancaman bencana bukan hanya saat terjadi tanggap darurat bencana, tetapi juga pada pra bencana dan pasca bencana. Penanggulangan bencana, tidak lagi di titik beratkan hanya pada penanganan kedaruratan, namun lebih pada upaya pengurangan resiko bencana, yang menuntut adanya kesiapsiagaan seluruh pihak.

Oleh karena itu, melalui Pengukuhan Pengurus Unit Operasional Penanggulangan Bencana Tingkat Kecamatan dan Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana Tingkat Desa di Kecamatan Ngemplak ini diharapkan, semoga dapat memperkuat jajaran aparatur dalam pengurangan resiko bencana di Kabupaten Sleman, khususnya di wilayah Kecamatan Ngemplak.

Berkenaan dengan hal ini pula, dihimbau kepada seluruh pihak untuk dapat mengoptimalkan upaya mitigasi bencana bukan hanya pada saat terjadinya bencana namun juga ketahanan masyarakat sebagai upaya pengurangan resiko bencana di wilayah.

Pengukuhan itu sendiri ditandai dengan penyematan tanda komando.Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan genset secara simbolis oleh bupati sleman kepada masing masing desa. Selain penyerahan gen zet secara simbolis, demo oleh Petugas Pemadam Kebakaran terkait cara mencegah kebakaran dan bagaimana cara menaganinya mulai dari skala kecil hingga besar yang turut diikuti oleh seluruh peserta yang juga menandai acara pengukuhan ini.

Sedangkan camat ngemplak Drs. Subagyo, M.M. melaporkan bahwa unit pelaksana penanggulangan bencana yang dikukuhkan masing-masing desa di kecamatan Ngemplak. Untuk ketua unit pelaksana PB desa Wedomartani dengan kepala H. Teguh Budiyanto (Kades), desa Widodomartani dengan kepala Heruyono, S.T. (Kades), desa Sindumartani dengan kepala Midiyono (Kades), desa Bimomartani dengan kepala Tutik Wahyuningsih (Kades) serta desa Umbulmartani dengan kepala Erwanto (Kades).

Ditambahkan camat Ngemplak bahwa kondisi tim unit operasional dan unit pelaksana penanggulangan bencana operasional kecamatan Ngemplak  ada 38 orang personil dengan peralatan 1 sen saw besar, 1 sen saw kecil, 4 HT dan 1 gen zet. Sedang Pelaksana desa Sindumartani terdapat 39 orang personil dengan peralatan 1 sen saw kecil, 30 HT dan 1 gen zet. Pelaksana desa Umbulmartani terdapat 29 orang personil dengan peralatan 1 sen saw kecil, 50 HT dan 1 gen zet. Pelaksana desa Widodomartani terdapat 33 orang personil dengan peralatan 1 sen saw kecil, 25 HT dan 1 gen zet. Pelaksana desa Bimomartani terdapat 38 orang personil dengan peralatan 1 sen saw kecil, 8 HT dan 1 gen zet. Yang terakhir kemudian pelaksana desa Wedomartani terdapat 44 orang personil dengan peralatan 1 sen saw besar, 1 sen saw kecil, 15 HT dan 1 gen zet.  Dan juga Unit Sabraha Polsek Ngemplak dan Unit Kesiap Siagaan Bencana juga dibekali dengan 1 sen saw kecil.