Untuk mewujudkan prestasi siswa secara maksimal salah satunya adalah melalui sekolah sehat. Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam acara penerimaan Tim Juri Sekolah Sehat Tingkat Provinsi DIY di TKIM Bhakti Mulia Condongsari, Condongcatur, Depok Sleman pada Jumat (21/10) menyampaikan bahwa sekolah sehat mengedepankan aspek kesehatan dengan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, indah, dan rindang, serta peserta didiknya  berperilaku hidup bersih dan sehat.

“Sekolah sebagai tempat belajar tidak saja perlu memiliki lingkungan bersih dan sehat. Tapi juga diharapkan mampu membentuk siswa yang memiliki derajat kesehatan yang lebih baik. Karena lingkungan sekolah sehat tentu akan mendukung mencapai tujuan pendidikan secara maksimal”, jelas Muslimatun .

Muslimatun juga menyampaikan bahwa dengan diadakannya lomba sekolah sehat yang diselenggarakan secara rutin bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan sekolah, perilaku kesehatan dari siswa sekolah, memberikan motivasi serta bimbingan kepada pihak sekolah agar selalu meningkatkan kesehatan lingkungan sekolah. Untuk mendukung upaya tersebut, Pemkab melalui Badan Lingkungan Hidup memberi fasilitasi berupa komposter dan kompartemen tempat sampah pilah bagi sekolah maupun masyarakat yang memerlukan. Pada tahun 2015 Badan lingkungan hidup Kabupaten Sleman telah menyediakan kompartemen tempat sampah pilah 100 unit, komposter 100 unit, mesin pencacah organik 6 unit dan menyediakan stimulan peralatan penanganan sampah 3R (Reuse, Reduse, Recycle) pada 17 kelompok masyarakat.

Sementara itu Kepala Sekolah TKIM Bhakti Mulia Esti Chasanah S.Pd menyampaikan bahwa untuk mewujudkan sekolah sehat dilingkungan sekolahnya digalakan gerakan Peka Sampah Itu Indah (PEKSI). Menurutnya dengan PEKSI mampu mendidik anak didik untuk berperilaku bersih dan sehat. ”Dibeberapa titik dilingkungan sekolah kami sediakan alat-alat kebersihan seperti serok, sapu dan tempat sampah. Ketika anak-anak melihat ada sampah atau kotoran mereka akan membersihkannya dengan alat-alat tersebut”, tutur Esti.

Esti menambahkan bahwa ada tiga hal dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan sekolah yang dipimpinnya. Yaitu promotif, peningkatan kesehatan melalui pendidikan dan penyuluhan kesehatan. Preventif atau pencegahan melalui pengenalan dini penyakit, pemeriksaan berkala, dan pola hidup sehat. Ketiga yaitu kuratif, pengobatan melalui P3K dan P3P sederhana oleh guru UKS dan rujukan ke Puskesmas atau Rumah Sakit pada kondisi yang serius atau membutuhkan pelayanan intensif.