Persaingan produksi bahan atap bangunan semakin ketat. Terutama produk genteng dengan beraneka ragam jenis dari berbagai macam bahan dan model yang saat ini beredar dipasaran. Mengantisipasi persaingan tersebut Bupati Sleman Sri Purnomo berharap sentra genteng di Sleman khususnya Godean untuk terus berinovasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mendukung proses industri dan pemasaran.

“Persaingan semakin ketat, dengan inovasi dan pemanfaat teknologi tentunya akan mempermudah dalam pengembangan dan pemasaran industri genteng di Godean ini”, tutur Sri Purnomo dalam acara pengukuhan Asosiasi Pengrajin Genteng Sembada Manunggal di Kwagon, Sidorejo, Godean pada Selasa (4/10).

Sri Purnomo menjelaskan bahwa Kecamatan Godean merupakan pusat industri genteng terbesar untuk wilayah Kabupaten Sleman. Bahan baku lokal untuk produksi genteng juga berasal dari wilayah setempat. Menurutnya bahan baku tanah liat dari Godean juga memiliki kualitas yang baik dan dapat bersaing dengan produk genteng dari luar wilayah Sleman.

Sri Purnomo berharap dengan dikukuhkannya desa Sidorejo sebagai sentra industri genteng Godean dapat memajukan industri dan mengembangkan potensi yang ada di Sidorejo. Sri Purnomo juga mengajak seluruh pelaku industri, stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama menggunakan produk lokal agar menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri.

Sementara itu Sukiman selaku Ketua Umum Asosiasi Pengrajin Genteng Sembada Manunggal menjelaskan bahwa jumlah pengrajin genteng di wilayah Sidorejo sebanyak 85 pengrajin dari total 358 pengrajin genteng yang ada di Kecamatan Godean. Menurutnya berbagai macam model genteng diproduksi di wilayahnya seperti Genteng Paris, Turbo, Kodok, Magas, Morano, dan Mantili.

“Selain memproduksi genteng kami juga memproduksi wuwung dan bata merah”, jelas Sukiman.

Sukiman berharap dengan dikukuhkannya asosiasi sentra genteng tersebut Pemerintah Kabupaten Sleman dapat melindungi produksi genteng asli Kabupaten Sleman agar pemasaran genteng lokal dapat berkembang sehingga industri rumah tangga pengrajin genteng dapat bertahan ditengah persaingan. Selain itu Sukiman juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Sleman melarang produksi genteng dengan bahan baku dari luar wilayah Sleman agar terjaga kualitas dan produksi genteng yang dipasarkan sesuai asal kewilayahan.