Sep
22
Pemkab Sleman Gelar Peringatan Hari Pangan Sedunia
Kemandirian pangan merupakan langkah yang harus diwujudkan terlebih dahulu untuk mencapai kedaulatan pangan. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sleman Sri Purnomo dalam Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke XXXVII di halamanKantor Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman pada Kamis (22/9).
Menurut Sri Purnomo Saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman tengah berupaya mengembangkan Desa Mandiri Pangan sebagai upaya dalam meningkatkan sistem mandiri pangan serta meningkatkan ketahanan pangan di pedesaan. Desa yang mendapat program desa mandiri pangan diantaranya desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan, Desa Sumberejo Kecamatan Tempel, Desa Margomulyo Kecamatan Seyegan, Desa Sendangagung Kecamatan Minggir, Desa Margoagung Kecamatan Seyegan, Desa Mororejo Kecamatan Tempel, Desa Caturharjo Kecamatan Sleman dan Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan.
Pelaksanaan Hari Pangan Sedunia ini menururt Sri Purnomo merupakan momen untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian dan menggalang kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam meningkatkan sinergi dalam mewujudkan kedaulatan pangan. “Saya berharap ke depan pengembangan desa mandiri pangan terus ditingkatkan agar langkah kita menuju kedaulatan pangan dapat segera tercapai. Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama membuat trobosan dan inovasi untuk dapat mengelola potensi pangan lokal agar lebih optimal dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan kita secara berkelanjutan”, jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman Ir. Widi Sutikno menjelaskan bahwa penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia di Kabupaten Sleman yang diselenggarakan tanggal 22-23 September 2016 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan pangan lokal sebagai pangan alternatif. Aneka lomba olahan pangan berbahan dasar lokal seperti penggunaan talas, daging itik, ikan air tawar, dan salak sebagai bahan dasarnya diselenggarakan dalam acara tersebut.
“Pemanfaatan bahan dasar lokal ini untuk mendorong ide kreatif masyarakat untuk menciptakan varian produk baru sehingga olahan bahan pangan lokal nantinya memiliki nilai ekonomi yang lebih dan kedepan diharapkan menjadi alternatif bahan pangan”, jelas Widi.
Selain lomba olahan bahan pangan juga terdapat berbagai kegiatan dalam acara tersebut yang diantaranya paparan inovasi teknologi pertanian, temu usaha, serta bazar yang diikuti 50 kelompok usaha dari Asosiasi Bidang Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Pengusaha Olahan Makanan, serta bidang lainnya. “Kami berharap dengan Peringatan Hari Pangan Sedunia ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan lokal sehingga dapat membangun terwujudnya ketahanan pangan sesuai dengan tema HPS XXXVI yaitu Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal”, tambah Widi.