Idul Adha Menjadi Momentum Memperkokoh Keluarga
Pelaksanaan Sholat Idul Adha tahun 1437 H-2016 M baik di lapangan Denggung maupun Masjid Agung Soedirohusoedo dipadati Jamaah. Bukan saja dari lingkungan Sleman sendiri tetapi juga dari luar daerah, terutama para pemudik yang memanfaatkan momen Hari Raya Idhul Adha bersama saudara.
Bertindak sebagai Imam/Khotib di lapangan Denggung Prof. DR. H. Muhammad, M.Ag, yang juga ketua Dewan Masjid Indonesia wilayah DIY, sedang di Masjid Agung yang menjadi Imam /Khotib adalah Drs. H. Muh. Lutfi Hamid, M.Ag. Dalam khotbahnya dihadapan jamaah sholat Idul Adha Prof. DR. H. Muhammad, M.Ag antara lain menyampaikan bahwa mulai hari ini dan tiga hari berikutnya umat Islam disuannahkan untuk menyembelih korban. Tiada amalan yang lebih utama pada hari ini dari pada menumpahkan darah binatang korban. Dari perayaan Hari Raya Idhul Adha tersebut keluarga besar Muslim dapat mengambil pelajaran bahwa ada dua hal penting yang dapat dijadikan acuan dalam kehidupan keluarga, yaitu menghormati kepercaayaan keluarga , dan keluarga butuh cinta Ayah.
Menghormati kepercayaan keluarga mengandung arti bahwa orang tua harus terus menjaga nilai kelayakan daan kepercayaaan dalam keluarga dengan selalu mengarahkan tujuan rumah tangga untuk beribadah kepada Allah. Faktor pemimpin keluarga sangat besar disini, yakni ayah.Kini sebagian besar keluarga muslim justru memenuhi kebutuhan anak-anak dalam hal materi atau mendorong mereka untuk meraih jabatan, kedudukan dan ketenaran sedangkan seyogyanya keluarga membesarkan anak-anak sebagai ibadah dan ikhlas kepada Allah.
Sedangkan maksud dari keluarga butuh cinta ayah mengandung arti bahwa saaat ini banyak keluarga Muslim dikorbankan karena selip pemahaman sang ayah. Pemahaman itu membuat lelaki berkeluarga meninggalkan keluarga demi aktif di komunitas luar. Saat ini para lelaki kadang berpikir berlebihan dengan menganggap keluarga akan menghalangi kecintaan terhadap Allah, sehingga mereka berjarak dengan istri dan anak-anak. Yang terjadi para lelaki tipe tersebut memang kerap terlibat dalam pelayanan komunitas, berlama-lama dalam masjid, menolong orang lain, sementara disrumah hanya berbincang sekedarnya, melakukan aktivitas seperlunya karaena energi telah terkuras diluar sebelum akhirnya tidur kecapaian.
Sedangkan Lutfi Hamid di Masjid Agung dalam kotbahnya antara lain menyampaikan bahwa makna Idul Adha sangat bernilai mendidik dalam kehidupan bermasyarakat, terutama keakraaban dan kerukunan dalam rumah tangga, dan menjadi pelajaran bersama akan pentingnya pengorbanan.
Ikut hadir dalam Sholat Idul Adha di lapangan Denggung antara lain Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo beserta TP PKK Kabupaten Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo , dan beberapa pejabat Pemkab Sleman antara lain Kepala Dinas SDAEM Ir. Sabto Winarto.
Sementara itu Bupati Sleman saat dijumpai usai Sholat Idul Adha antara lain menyampaikan pentingnya kekompakan dalam keluarga antara Bapak, Ibu dan Anak untuk menuju keluarga yang harmonis, bahagia dan sejahtera. Ketika semuanya kompak dan penuh komunikasi maka tidak akan terjerumus pada pergaulan bebas.