KWT Harjobinangun Maju Lomba Toga Tingkat Nasional
Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Ny dr. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo didampingi Ny. GKBRA.A Paku Alam X, dan Ny Hj. Kustini Sri Purnomo, meninjau lokasi pemanfaatan TOGA di Desa Harjobinangun Pakem, Rabu, 31 Agustus 2016. Tinjauan ini bersamaan dengan dilakukannya verifikasi Lomba Pemanfaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tingkat Nasional.
Pada peninjauan yang pertama dilokasi tanah kas desa Harjobinangun yang tandus, oleh ibu-ibu yang tergabung dalam KWT (Kelompok Wanita Tani) dimanfaatkan untuk menanam 211 jenis tanaman obat yang berkasiat bagi kesehatan tubuh. Selain itu juga terdapat kolam ikan untuk terapi serta aneka tanaman hias, sehingga tempat ini selain dapat dimanfaatkan untuk sarana berobat, sarana belajar juga dapat sebagai sarana rekreasi keluarga. Selanjutnya tim menuju kediaman Bp Agus Beji yang juga terdapat aneka TOGA dan pemanfaatannya serta ramuan herbal. Perjalanan menuju rumah Bp Agus melewati area pemanfaatan kebuh jahe. Selanjutnya tim kembali melihat kegiatan hasil olahan Toga seperti jamu gendong, produk herbal, aneka jus, pelatihan toga, wisata toga di Kediaman Ibu Ir. Nurdani.
Ditempat ini Tim juga melakukan penilaian lebih mendalam tentang pemanfaatan toga di desa Harjobinangun yang disajikan dalam disply yang digelar oleh para pengelola yang kebanyakan dari Kelompok Wanita Tani Desa Harjobinangun Pakem.
Bupati Sleman dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM mengatakan proses verifikasi yang dilakukan oleh Tim Pusat diharapkan dapat mengantarkan Desa Harjobinangun sebagai pemenang dalam Lomba Pemanfaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tingkat Nasional. Dengan demikian keberhasilan Desa Harjobinangun dalam pemanfaatan hasil TOGA dapat menjadi motivasi desa lainnya di Kabupaten Sleman untuk dapat lebih giat dalam pemanfaatan hasil TOGA demi terciptanya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera dan mandiri.
Pembangunan dalam bidang kesehatan menjadi hal yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Disamping peningkatan dalam pelayanan dan sarana kesehatan, peningkatan kesadaran, motivasi dan kemampuan masyarakat secara berkelanjutan untuk hidup sehat juga menjadi kunci dalam mempercepat pencapaian derajat kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan harus mampu mengantarkan peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan menerapkan berbagai upaya kesehatan melalui partisipasi aktif masyarakat. Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan melalui penerapan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) secara mandiri di masyarakat. Masyarakat ditingkatkan kemampuannya dalam mencari solusi untuk masalah kesehatan secara mandiri sebagai upaya pertolongan pertama dalam keluarga dan memelihara kesehatan. Melalui pemanfaatan TOGA diharapkan dapat menunjang kesehatan masyarakat sebagai upaya preventif, promotif, peningkatan kesejahteraan serta sebagai sumber penyedia bahan baku obat tradisonal. Disamping itu keberadaan TOGA juga menjadi sarana pelestarian dan penghijauan sehingga menambah keindahan lingkungan, menjadi lebih hijau dan asri.
Sementara hal yang pasti menggembirakan disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Pusat karena setelah melakukan peninjauan lapangan dan melihat dari dekat apa yang dilakukan masyarakat, Ny Erni melihat peluang yang besar desa Harjobinangun masuk nominasi sebagai juara nasional dalam lomba Pemanfaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tingkat Nasional. Di Bumi Indonesia sangat banyak ragam tanaman dan banyak yang belum dimanfaatkan dan desa Harjobinangun mampu memanfaatkan tanaman yang ada disekitar untuk berbagai macam obat yang sangat berkasiat bagi tubuh manusia. Hal itu yang menjadi nilai plus sehingga tanaman yang sebelumnya dianggap tidak ada manfaatnya mampu diubah menjadi bahan yang berkhasiat.